Kelangkaan Minyak Goreng Meluas ke Pedesaan, Emak-emak Tumpahkan Kekesalan
BANYUMAS, iNews.id - Kelangkaan minyak goreng terus meluas ke desa-desa di wilayah Kabupaten Banyumas. Ratusan emak-emak rela mengantre sejak pukul 06.00 WIB, Rabu (13/4/2022), demi mendapatkan jatah minyak goreng.
Selain langka, minyak goreng juga sangat mahal dan membuat sejumlah emak-emak kesal pada aparat pemerintah yang tidak serius menangani masalah ini.
Tak ayal, kondisi ini masih menjadi momok bagi sebagian besar masyarakat tidak hanya di perkotaan, namun juga di pinggiran daerah.
Seperti di wilayah Kecamatan Wangon. Sejak pagi, masyarakat yang mayoritas ibu-ibu sampai rela mengantre panjang hingga berdesakan demi mendapatkan minyak goreng.
Antrean ini terjadi saat sebuah toko yang menjual minyak goreng di salah satu toko sebelah masjid besar Wangon ini akan dibuka.
Namun sebelum buka, ratusan warga sudah bersiap mengantre minyak goreng tersebut. Kebanyakan warga ini didominasi ibu-ibu, bahkan ada yang sambil menggendong anak rela berpanasan saking ingin mendapatkan minyak goreng murah.
Di toko ini, minyak goreng curah dijual kepada warga sekitar dengan harga Rp15.500. Namun untuk mendapatkan harga tersebut diwajibkan untuk membawa fotokopi KTP.
“Identitas diperlukan agar tidak terjadi kecurangan saat membeli. Karena setiap orang hanya diwajibkan satu kali beli dan maksimal sebanyak lima kg minyak goreng,” kata Andiyah, warga Wangon.
Sebelumnya diberitakan, permasalahan minyak goreng hingga kini masih belum mereda,bahkan harga melambung jauh.
Di pasaran saat ini harga minyak goreng curah dijual antara Rp18.000 hingga Rp20.000 per kilogram. Bahkan untuk wilayah perkotaan di Banyumas, minyak goreng kemasan sudah tembus Rp26.000 per liter.
Editor: Ahmad Antoni