Keluarga Minta Jenazah Pekerja Migran asal Cilacap Meninggal di Malaysia Dipulangkan
CILACAP, iNews.id - Keluarga meminta jenazah Yulia Silvi (24) dapat dipulangkan ke Indonesia. Yulia adalah seorang pekerja migran atau tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Sidamulya, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, yang meninggal di Malaysia.
Berdasarkan tes PCR di RS Johor Malaysia, hasilnya negatif Covid-19. Keluarga berusaha untuk mengurus kepulangan jenazah Yulia Silvi.
“Dari informasi yang didapat, dokter RS yang merawat Yulia mendiagnosis bahwa penyakit yang diderita almarhum mirip gejala Covid-19. Namun hasil 3 kali PCR negatif. Katanya di paru-parunya ada bakteri, tapi hasil tes PCR negatif Covid-19. Tetapi dokter tidak berani memulangkan karena mirip gejala Covid-19 meski tes PCR negatif,” kata Bayu Firmansyah (28) kakak ipar Yulia dikutip dari purwokerto.inews.id, Rabu (1/9/2021).
Bayu meyakini bahwa almarhum tidak terpapar Covid-19. Sebab sejak masuk rumah sakit pada awal puasa lalu, ia di diagnosis terkena penyakit autoimun atau lupus.
Selama di Malaysia, almarhum pernah dirawat di dua rumah sakit. “Biasanya ketika sakit, dia mengabari. Misalnya bengkak kakinya, tangannya dan badannya, tapi belum sampai sesak napas,” katanya.
Selama dirawat di rumah sakit, tidak boleh dijenguk, meskipun dari pihak PT tempat dia bekerja. Tetapi untuk komunikasi diperbolehkan tapi tidak bisa lama.
"Instruksinya suruh menunggu info selanjutnya, namun pihak keluarga minta almarhum bisa dipulangkan,"katanya
Dihubungi terpisah oleh wartawan, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian Cilacap Dikdik Nugraha mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan KBRI terkait proses pengurusan jenazah di sana.
"Saat ini sedang menghubungi KBRI, sedang diupayakan nanti nunggu hasilnya bagaimana, kalau tidak memungkinkan akan dimakamkan di sana, karena dokter walaupun negatif ada kecenderungan (mirip Covid). Tunggu info saja sedang diupayakan PT-nya dan KBRI di sana, dan menunggu dari rumah sakit Malaysia, data sudah masuk di kita," ujar Dikdik.
Editor: Ahmad Antoni