Kepulan Asap Putih Berbau Kapur Gegerkan Warga Karangkobar Banjarnegara

BANJARNEGARA, iNews.id – Asap putih berbau kapur menggegerkan warga Desa Leksana, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Rabu (1/2/2023). Asap itu terus mengepul dengan waktu cukup lama.

Informasi yang didapat, kejadian tersebut bermula ketika pagi sekitar pukul 06.00 WIB, ada warga yang melihat kepulan asap dari balik rerumputan tembok dekat SD Leksana, Kecamatan Karangkobar, merasa penasaran, seorang warga mencoba membuka rumput yang menempel ke tembok.

Baca Juga

Produksi Minyak Kelapa, Warga di Banjarnegara Kebanjiran Pesanan

Setelah dibuka, ternyata ada rongga cukup besar dan mengeluarkan asap dengan aroma seperti bau kapur. Warga mencoba melihat lubang tersebut yang masih terus mengeluarkan asap putih.

Dari kejadian tersebut, warga melaporkan kejadian itu kepada unit Pemadam Kebakaran (Damkar) Kecamatan Karangkobar. Setelah dibuka, ternyata ada lubang besar di bawah tembok tang tertutup rerumputan.

Baca Juga

Berhalusinasi Mandi dan Berendam, Kakek di Banjarnegara Nyebur ke Sumur Sedalam 11 Meter

Kabid Damkar Banjarnegara, Freyana Kusuma membenarkan adanya laporan tersebut, petugas Damkar unit Karangkobar kemudian melakukan cek lokasi.

Baca Juga

Gempa Terkini M2,6 Guncang Wonosobo Senin Pagi, Getaran Terasa hingga Banjarnegara

"Dari informasi yang diperoleh, lokasi tersebut merupakan urugan, bahkan beberapa tahun lalu, lokasi tersebut juga digunakan sebagai tempat penimbunan kotoran sapi, sehingga asap tersebut diduga dari sampah dan gas yang ditimbulkan dari kotoran sapi yang tertimbun," katanya dikutip dari iNewsBanjarnegara.id.

Meski demikian, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pihak terkait, untuk sementara lokasi tersebut ditutup dan meminta masyarakat untuk tidak mendekat, pasalnya hingga pukul 14.00 WIB wilayah tersebut masih mengeluarkan asap putih berbau kapur.

Baca Juga

Keren, Siswa Madrasah di Banjarnegara Ciptakan Alat Robotik Pengendali Suara dan Antipencuri

"Info dari warga, sebelum ditutup seperti saat ini, dulunya lokasi tersebut bekas galian bor. Setelah itu menjadi tempat sampah dan juga kotoran hewan," katanya.

Editor: Ahmad Antoni