Keraton Solo Geger, Adik dan Anak Pakubuwono XIII Terkurung di Dalam
SOLO, iNews.id - Dua Kerabat Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat bersama tiga abdi dalem terkurung di dalam keraton sejak Kamis (11/2/2021) siang hingga Jumat (12/2/2021) siang ini. Kedua kerabat keraton yang terkurung adalah Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Gusti Kanjeng Ratu Wandansari Koes Moertiyah atau biasa disapa Gusti Moeng.
Gusti Moeng merupakan adik kandung dari Pakubuwono (PB) ke XIII berserta keponakannya yang juga merupakan anak dari Raja Sinuhun Hangabehi yang bertahta saat ini yakni Gusti Timoer Rumbai. Sedangkan ketiga abdi dalem yang juga ikut terkurung tak bisa keluar lagi dari dalam keraton .
Suami dari GKR Wandansari Koes Moertiyah, Kanjeng Pangeran (KP) Eddy Wirabumi membenarkan bila istrinya bersama keponakannya yang merupakan anak dari PB XIII dan tiga orang abdi dalem terkurung di dalam tak bisa keluar lagi.
Eddy menceritakan awal mula kejadian mengapa istri dan keponakannya serta ketiga abdi dalem lainnya sampai terkurung di keraton.
Menurut Eddy, pada Kamis (11/2) siang, istrinya mendengar kabar bila ada mobil berplat nomer RI 10 berkunjung ke Keraton Kasunanan. Saat mengetahui yang berkunjung adalah Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), istrinya berniat untuk menemuinya.
"Gusti mempunyai kepentingan untuk menemui Ketua BPK. Karena apa, karena ada yang ingin disampaikan. Karena beberapa bulan sebelumnya, pihaknya menerima surat dari BPK Semarang prihal menanyakan tanggungjawab keuangan di tahun 2018," kata Kanjeng Wiro, Jumat (12/2/2021).
Karena melihat pintu Korikamandungan (pintu utama) Keraton Kasuananan dibuka setelah ditutup lama oleh pihak keraton menyusul adaannya konlik internal, istrinya itu, kata Kanjeng Wiro, masuk ke dalam keraton.
Namun, setelah istrinya masuk, rupannya pihak keraton, tanpa sepengetahuan istrinya, memindahkan Ketua BPK ke ruangan lain. Setelah tamu bergeser ke ruangan lain, pintu utama keraton itupun langsung ditutup.
"Gusti masuk, setelah Gusti masuk, rupannya tamunnya dipindah ke barat. Setelah tamunya bergeser, Gusti terkunci disini. (Sadar pintu dikunci) Gusti berusaha lewat keputren. Setelah masuk kedalam Keputren, rupannya pintunya juga langsung dikunci, jadi terkunci didalam, dari tadi malam," kata Kanjeng Wiro.
Tragisnya, lanjut dia, kompor dan gas untuk memasak, juga diambil oleh pihak keraton. Bahkan listrik di dalam keraton itupun dimatikan. Praktis, mereka yang terkunci didalam Kraton, selain berada dikegelapan, juga tak tak bisa memasak makanan dan Minuman.
"Untungnya ada abdi dalem yang mempunyai sisa roti semalam. Jadi bisa untuk mengganjal perut. Padahal Gusti itu baru makan sekali tok sebelum terkunci didalam keraton," ujarnya.
Sementara itu, pantauan MNC Portal Indonesia, beberapa abdi dalem berusaha mengirimkan makanan kedalam. Namun mereka tak bisa masuk ke dalam. Karena pihak keraton tak membukakan pintu pada para abdi dalem ini untuk masuk.
Begitu pula saat para abdi dalem ini berusaha meminta izin langsung pada Raja dengan mendatangi Sasana Putra, pintu masuk ke kediaman Raja itu pun tak juga dibukakan.
Hingga berita ditulis, Gusti Moeng dan Gusti Timur dan Abdi Dalem lainnya masih berada di dalam keraton. Pihak Lembaga Dewan Adat berusaha keras mencari jalan agar mereka yang terkurung di dalam keraton bisa keluar.
Editor: Ahmad Antoni