Keraton Solo Memanas Buntut Kasus Pencurian, Kubu Gusti Moeng dan Sinuwun Bersitegang

SOLO, iNews.id - Kondisi Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo memanas pascapencurian dan pelaporan terhadap salah seorang putri keraton, GKR Timoer Rumbai ke polisi. Dua kubu di keraton tampak bersitegang.
Kubu Sinuwun Paku Buwono (PB) XIII dan Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta kini sama-sama berjaga di kawasan Sasana Wilopo. Kedua kubu memiliki persepsi berbeda terhadap rentetan kasus yang terjadi.
Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta, GKR Koes Moertiyah atau Gusti Moeng mengatakan, adanya kabar pencurian yang terjadi pada Sabtu (17/20) menjadi momentum untuk bisa masuk kembali ke dalam kawasan Sasana Wilapa.
"Kami sudah ada di dalam kami melakukan kewajiban. Ya semua tadi memang nangis, anak-anak nangis semua," katanya di Sasana Wilopo, Selasa (20/12/2022) .
Bahkan, Gusti Moeng sempat melatih para penari yang menarikan salah satu pusaka Keraton Kasunanan Surakarta yakni Tari Bedhaya Ketawang.
Menurutnya, Tari Bedhaya Ketawang adalah tradisi yang selalu dilakukan pada hari Selasa Kliwon. Tari tersebut hanya boleh ditampilkan di hadapan Sinuwun atau Raja Keraton Kasunanan Surakarta dan hanya boleh ditarikan di Sasana Wilapa.
"Kami tetap menghormati selama 6 tahun ini sama sekali tidak latihan dan hanya latihan Bedhaya Ketawang dan Srimpi yang lainnya," ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni