get app
inews
Aa Text
Read Next : 2 Korban Longsor Banjarnegara Kembali Ditemukan, Total Sementara 5 Orang Tewas

Ki Dalang Penjol, Satu-satunya Perajin Wayang Golek Khas Pemalang Bertahan di Tengah Pandemi

Rabu, 31 Maret 2021 - 09:14:00 WIB
Ki Dalang Penjol, Satu-satunya Perajin Wayang Golek Khas Pemalang Bertahan di Tengah Pandemi
Ki Dalang Penjol menunjukkan sejumlah wayang golek khas Pemalang. (iNews/Suryono Sukarno)

PEMALANG, iNews.id - Perajin wayang golek khas Pemalang, Jawa Tengah, berusaha bertahan di tengah gempuran budaya modern. Meski kondisi pandemi Covid-19 membuat semakin sulit, namun mereka tetap berusaha untuk bertahan agar budaya peninggalan leluhur ini tetap lestari.

Salah satu yang masih terus bertahan melestarikan menjadi perajin wayang golek adalah Tarnyono alias Ki Dalang Penjol, warga Desa Wonokromo, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang. Pelestari budaya ini semakin langka bahkan hanya satu satunya di daerah ini.

Sebagai bentuk kepeduliannya terhadap warisan budaya Pemalang, kakek berusia 60 tahun ini terus membuat wayang golek. Keahliannya mengukir golek cepak didapat secara turun temurun dari keluarganya. Dia merupakan generasi kelima  yang melestarikan wayang golek ini.

Selain memproduksi wayang golek untuk pementasan, dia juga memproduksi wayang yang bisa dibeli para kolektor dan wayang mainan. Dalam pembuatan wayang golek cepak, Ki Penjol menggunakan kayu kedondong jaran atau nama latin lannea coromandelica.

Caranya, kayu jaran diambil dari kebun juga pagar atau sebagian dibeli. Setelah kering dibentuk dengan alat yang sederhana. Dengan tangan terambil, Ki Penjol membuat wayang golek ini dengan menggunakan alat yang juga sudah terun termurun dipakai para kakeknya dulu.

“Kayu tersebut awet dan anti hama juga ringan serta mudah untuk  diukir, diwarna juga dimainkan,” kata Ki Dalang Penjol, Rabu (31/3/2021).

Ia mengatakan, membaut wayang golek ini mendapat keahlian secara autodidak atau belajar sendiri. Prosefesinya sebagai dalang wayang golek membautnya harus mempunyai banyak koleksi wayang sehingga harus membuat sendiri.

“Membuat satu buah wayang golek membutuhkan waktu sekitar satu minggu pengerjaan. Satu golek cepak mainan harga sekitar Rp400.000 sampai Rp500.000 bahkan bisa sampai satu juta rupiah untuk para kolektor,” katanya.

Ki Dalang Penjol menyebutkan, untuk satu set lengkap wayang giolek dibandrol seharga Rp40 juta dan dikerjakan selama satu tahun.

“Selama ini yang memesan daerah sekitar juga kolektor luar daerah seperti Jakarta, Yogyakarta dan  ada juga ke luar negeri namun melalui pihak ketiga,” ujarnya.

Menurutnya, masa pandemi ini para penrajin jelas terkena dampaknya. Pemesanan semakin minim  nyaris tidak ada lagi. “Untuk pentas wayang juga tak ada lagi  kerena tak boleh ada kerumunan selama masih ada bahaya virus Covid-19,” ujarnya.

Kepala Desa Wonokromo, Imron Asnawi mengatakan pihak desa berusaha untuk terus melestarikan budaya wayang golek khas Pemalang termasuk perajinnya.

“Warga terutama anak usia sekolah akan dilatih  agar bisa membuat wayang gilek dan mementaskannya,” kata Imron. “Kami berharap ada perhatian dari pemerintah pusat agar bisa terus melestarikan buadya yang indah dan mendidik ini,” katanya.
 

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut