Kirab Malam 1 Suro, 5 Kebo Bule Kawal 7 Pusaka Tombak Keraton Solo

SOLO, iNews.id - Keraton Solo menghadirkan lima kebo bule dalam Kirab Malam 1 Suro. Tujuh pusaka Keraton Solo berupa tombak ikut dihadirkan dalam prosesi kirab yang dimulai pada Rabu (19/7/2023) malam.
"Urutannya jam tujuh malam itu wilujengan. Setelah wilujengan ingkang khol sampeyan dalem Paku Buwono X yang wafat pada malam 1 Suro atau peringatan meninggalnya itu ada haul," kata Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, KRA Dani Nur Adiningrat di Keraton Solo.
Tepat pukul 00.00 WIB, prosesi kirab Malam 1 Suro dimulai. Ribuan orang memadati kawasan Kamandungan untuk menyaksikan kirab yang menandakan pergantian tahun baru Islam ini.
Diawali dengan bunyi lonceng di Keraton Solo sebanyak 12 kali, lima ekor kebo bule keluar memimpin barisan pembawa pusaka. Putra Mahkota Kanjeng Gusti Adipati Anom Sudibyo Rajaputra Narendra Ing Mataram berada di barisan depan.
Rute kirab sejauh 7 kilometer dimulai dari Karaton Kasunanan - Jl. Supit Urang - JI. Alun-alun Utara - Jl. Pakoe Boewono - Jl Jend. Sudirman Jl. Mayor Kusmanto - Jl. Kapten Mulyadi - JI. Veteran - Jl. Yos Sudarso - Jl. Slamet Riyadi – Jl.Pakoe Boewono - Jl. Supit Urang dan Kraton Kasunanan.
"Keraton Solo awalnya menyiapkan enam kebo bule, namun karena ada satu ekor yang melahirkan sehingga yang menjadi cucuk lampah hanya lima ekor. Sedangkan untuk pusaka ada tujuh," kata Dani.
Selama berlangsung Kirab Malam 1 Suro, para abdi dalem berdoa di beberapa kawasan Masjid Agung dan kawasan Bandengan Keraton Solo.
Menurut Dani, peserta kirab berjalan di sepertiga malam, mengheningkan diri, mengoreksi kesalahan di masa lalu, dan ber janji tidak mengulangi lagi serta berharapan tahun depan lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Ketika iringan kirab berangkat ada yang melaksanakan ritual atau doa di kawasan Bandengan Keraton dan Masjid Agung," katanya.
"Ada yang salat hajat, salat malam intinya. Malam ini semua berdoa. Ada yang berdoa sambil kirab, ada yang di masjid atau bandengan," tuturnya.
Editor: Reza Yunanto