Kisah Bripka Agus Sugiyono, Mantan Anggota Brimob Jadi Pengusir Burung di Sawah
GROBOGAN, iNews.id - Pemandangan tak biasa terlihat di persawahan Desa Rowosari Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Seorang pria berseragam rapi warna cokelat bersenjata sebilah kayu melawan serangan burung-burung.
Tangan kanan memegang tongkat kayu yang bagian ujungnya terdapat rumbai-rumbai. Sementara tangan kirinya tak henti menarik serta menghentakkan tali panjang yang digantung kaleng-kaleng bekas.
Suara riuh berpadu dengan kelebatan burung-burung dari balik bulir-bulir padi yang menguning. Tak kalah seru teriakan pria berseragam dengan gerakan atraktif menghalau kawanan burung karena kembali mendekat.
Bukan orang-orangan sawah, melainkan pria berperawakan tinggi besar itu adalah mantan anggota Brimob Polri. Namanya Bripka Agus Sugiyono yang kini berdinas di Polsek Gubug Grobogan.
Sesekali dia harus berjalan di pematang sawah agar bisa mendekat kawanan burung yang asyik menikmati bulir padi. Sepatu hitam yang bisa membungkus kakinya dilepas. Dengan begitu langkahnya lebih leluasa menapaki pematang sawah dan lumpur.
"Saya menggantikan petani yang lagi ikut vaksinasi. Lha sawah kalau enggak ditunggui diserbu burung emprit seperti ini," kata Agus yang juga Bhabinkamtibmas Desa Rowosari, Selasa (11/1/2022).
Pria yang lama bertugas di Mako Brimob Kelapa Dua Depok Jawa Barat itu mengaku tak asing dengan aktivitas petani. Terlebih dia berasal dari Desa Kuwaron Kecamatan Gubug yang mayoritas warganya bergantung pada lahan pertanian.
"Ya kita kan dari Brimob, jadi sudah biasa dengan panas dan hujan. Ini jaga sawah hanya sekira satu jam kondisi juga belum panas banget. Hanya nggusahi (menghalau) burung-burung," terang bapak dua anak tersebut.
Sebagai abdi negara di garda terdepan, Agus pun rajin turun ke masyarakat. Di antaranya mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan dengan mengimbau warga melaksanakan vaksinasi Covid-19.
"Kita mendengar info sehabis apel bahwa ada warga yang belum vaksin dosis kedua. Setelah kita datangi ternyata benar Pak Rustono (belum vaksin), cuma dia enggak bisa meninggalkam sawah karena bakal diserbu burung," lugasnya.
"Lalu saya menawarkan diri untuk menjaga sawahnya. Nggusahi manuk (menghalau burung). Beliau ya berterima kasih karena sawahnya aman. Kalau enggak dijaga bisa habis padinya," ujarnya.
Menurutnya, lahan pertanian padi di Desa Rowosari akan segera memasuki masa panen. Petani sengaja menanam lebih awal agar bisa cepat panen, selagi harganya masih cukup tinggi.
"Paling bentar lagi kita akan panen. Daerah lain belum masa panen. Di sini memang duluan menanam padi," katanya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, menyebut polisi bersama pemerintah gencar melakukan vaksinasi Covid-19. Vaksinasi di Jateng telah mencapai 82,4 persen, melebihi target vaksinasi nasional yang sebesar 70 persen.
"Kita terus mendorong masyarakat mengikuti vaksinasi agar tercipta herd immunity atau kekebalan komunal. Makanya kita pihak kepolisian bersama TNI senantiasa hadir di tengah masyarakat. Kita jemput bola juga. Bahkan sampai harus menggantikan jaga sawah agar petani bisa vaksin," ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni