get app
inews
Aa Text
Read Next : Puluhan Warga Dilarikan ke RSUD Wongsonegoro, Diduga Keracunan Makanan Hajatan

Kisah Haru Anak Yatim Diterima di SMKN Jateng Semi Boarding, Ingin Ringankan Beban Ibu

Selasa, 30 Mei 2023 - 06:35:00 WIB
 Kisah Haru Anak Yatim Diterima di SMKN Jateng Semi Boarding, Ingin Ringankan Beban Ibu
Aktivitas Wahyu Aji Pangestu di rumahnya, salah satunya mencuci. (IST)

SEMARANG, iNews.id – Wahyu Aji Pangestu tak kuasa menyembunyikan kebahagiaannya saat mengetahui dirinya diterima di SMKN 1 Wirosari Grobogan. Wahyu merupakan salah seorang calon siswa SMKN Jateng semi boarding

Dia begitu riang karena dirinya bisa meringankan beban ibunya, Srikatun, yang setiap harinya menjadi tulang punggung ekonomi keluarga.

Wahyu tampak sibuk membantu ibunya saat ditemui di rumah sederhananya di Tambak Mulyo, Tanjung Emas, Semarang Utara, Kota Semarang. Sembari menunggu waktu masuk asrama sekolah tiba Juli nanti, Wahyu membantu ibu menjaga warung kelontong.

"Saya ambil jurusan Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT). Saya ingin masuk ke sana. Saya ingin membantu ekonomi orang tua biar ekonominya tidak sering sulit. soalnya sudah sering ibu mencari uang karena saya di pondok (hidup di panti semasa SMP) untuk uang saku," kata Wahyu, Senin (29/5).

Dia tidak menyangka akan bisa diterima di sekolah tersebut. Mengingat, ada banyak saingan yang harus dihadapinya. Namun begitu sekolah memberitahunya kalau dia diterima, Wahyu sangat bangga.

Anak kedua dari tiga bersaudara ini memang bercita-cita menjadi orang yang berguna kelak. Agar bisa meringankan beban ibunya dalam mencari rezeki. Dengan suara parau, Wahyu menuturkan jika dirinya ingin sekali menaikkan derajat ekonomi keluarga.

"Saya ingin menjelajahi komputer, untuk bisa menjadi memperbaiki jaringan di komputer. saya di situ (SMKN 1 Wirosari) perlengkapannya sudah dilengkapi oleh pihak sana. Uang saku yang harus dicukupi orang tua," ujarnya.

Wahyu sangat senang bisa diterima di SMK Wirosari Grobogan. Kendati dia harus jauh sekalipun dari keluarga. Baginya, jarak tidak jadi masalah. Asalkan dia tetap bisa belajar dengan baik. 

Srikatun, mulanya memang bingung kelak anaknya akan didaftarkan ke sekolah mana yang gratis dan berkualitas. Mengingat, dia mengalami keterbatasan ekonomi. Begitu dia mendapat informasi adanya PPDB di SMK Jateng boarding dan semi boarding, Sri pun mendaftar."

"Alhamdulilah,  putra saya bisa diterima. Tidak di SMK Jateng Semarang tapi dia diterima di SMK Jateng semi boarding di SMK Wirosari di Grobogan," kata Sri.

Nantinya, dia tidak perlu lagi memikirkan uang sekolah dan tempat tinggal si anak. Sebab, di SMK semi boarding nanti, segala keperluan sekolah, mulai dari asrama dan biaya sekolah, ditanggung pihak sekolah. Hanya yang harus dipikirkannya yaitu uang saku anaknya.

"Kondisi ekonomi keluarga kami, kan saya janda dengan tiga anak. Sudah mau lima tahun jadi janda. Saya hanya jualan seperti ini saja. Kayak es, ciki (jajan), itu pendapatannya juga tidak banyak. Paling sehari untung bersih sekitar Rp20.000. kalau warung ramai bisa dapat Rp30.000-Rp40.000. kalau sepi dapat Rp10.000," ujarnya.

Sebagai informasi, pada tahun ini selain ada tiga SMK Jateng full boarding yaitu di Semarang, Pati dan Purbalingga, juga terdapat 15 SMK Jateng semi boarding. Dengan total kuota siswa yang dibutuhkan yaitu 749 anak.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut