get app
inews
Aa Text
Read Next : Doa Puasa Ramadhan Hari ke-17: Rahasia Keberkahan di Bulan Suci

Kisah Nabi Daud AS Lengkap dan Kaum Bani Israil

Minggu, 15 Maret 2020 - 07:30:00 WIB
Kisah Nabi Daud AS Lengkap dan Kaum Bani Israil
Kisah Nabi Daud AS diaabadaikan dalam sejumlah surat di Alquran. (Foto: istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Kisah Nabi Daud Alaihisalam (AS) merupakan salah satu nabi yang diutus Allah SWT untuk Bani Israil. Nama Nabi Daud ini tercatat 16 kali dalam Alquran.

Ibn Katsir menerangkan silsilah nabi Daud. Disebutkan bahwa Daud adalah putera dari  Isyar ibn Uwaid ibn ’Abir ibn Salmun ibn Nakhsun ibn Uwainadzab ibn  Aram ibn Hashrun ibn Farash ibn Yahudza ibn Yakub ibn Ishak ibn Ibrahim.

اَلَمْ تَرَ اِلَى الْمَلَاِ مِنْۢ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ مِنْۢ بَعْدِ مُوْسٰىۘ اِذْ قَالُوْا لِنَبِيٍّ لَّهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِكًا نُّقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِۗ قَالَ هَلْ عَسَيْتُمْ اِنْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ اَلَّا تُقَاتِلُوْاۗ قَالُوْا وَمَا لَنَآ اَلَّا نُقَاتِلَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَقَدْ اُخْرِجْنَا مِنْ دِيَارِنَا وَاَبْنَاۤىِٕنَاۗ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ تَوَلَّوْا اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْهُمْۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِالظّٰلِمِيْنَ

Artinya: Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka:"Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah". Nabi mereka menjawab:"Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang". Mereka menjawab:"Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami". Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim."(QS: Surat Al Baqarah:246)

Setelah masa pengurungan di Padang Tih selama 40 tahun, akhirnya Bani Israil sampai juga di negeri yang dijanjikan yaitu Negeri Kan’an atau  Palestina. Mereka mulai hidup di negeri yang dijanjikan itu. Kemudian muncul nabi Samuel.

Bani Israil lalu meminta kepada Nabi Samuel: "Angkatlah untuk kami seorang raja, supaya kami berperang) dengannya (di jalan Allah) hingga ia dapat memimpin dan menyusun barisan kami!

Nabi Samuel menyangsikan janji kaumnya yang berani berperang di jalan Allah . Sebab, sudah bukan menjadi rahasia jika Bani Israil dikenal sebagai kaum yang suka membantah dan tidak patuh pada pemimpin, serta suka membantah.

Keraguan Nabi Samuel terhadap kesungguhan kaumnya itu lantaran pada masa Nabi Musa dan Harun, mereka menolak ajakan masuk ke Palestina untuk memerangi raja yang zalim.

Samuel berkata:  "Tidak mungkinkah) dengan memakai baris di atas dan baris di bawah (jika kamu diwajibkan berperang, kamu tidak mau berperang?.

Mereka pun berupaya meyakinkan nabinya, Samuel: "Kenapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal kami sudah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami"), artinya sebagian dari mereka ada yang ditawan dan sebagian yang lain ada yang dibunuh. Hal ini telah dilakukan terhadap mereka oleh kaum Jalut.

Jadi maksudnya adalah tidak ada halangan bagi kami untuk berperang, yakni selama alasannya masih ada. Firman Allah swt., (Maka tatkala berperang itu diwajibkan atas mereka, mereka pun berpaling) daripadanya dan merasa kecut, (kecuali sebagian kecil dari mereka), yakni yang menyeberangi sungai bersama Thalut sebagaimana yang akan diterangkan nanti.

(Dan Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang aniaya), maksudnya akan membalas segala yang diperbuat oleh mereka. Dan nabi mereka pun memohon kepada Tuhannya agar mengirimkan seorang raja, tetapi yang dikabulkan-Nya ialah Thalut.

Nabi Samuel berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut bagi kamu sebagai raja."

Mendengar jawaban tersebut, Bani Israel membantahnya dengan beragam argumen.
"Bagaimana dia (Thalut) akan menjadi raja, padahal kami lebih berhak terhadap kerajaan ini daripadanya). Ia bukanlah dari keturunan raja-raja atau bangsawan dan tidak pula dari keturunan nabi-nabi. Bahkan ia hanyalah seorang tukang samak atau gembala, (sedangkan ia pun tidak diberi kekayaan yang mencukupi") yakni yang amat diperlukan untuk membina atau mendirikan sebuah kerajaan.

Samuel lalu berkata kepada mereka, ("Sesungguhnya Allah telah memilihnya sebagai rajamu (dan menambahnya pula keluasan) dan keperkasaan (dalam ilmu dan tubuh"). Memang ketika itu dialah orang Israel yang paling berilmu, paling gagah dan paling berakhlak. (Dan Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya) suatu pemberian yang tidak seorang pun mampu untuk menghalanginya. (Dan Allah Maha Luas) karunia-Nya, (yu.lagi Maha Mengetahui) orang yang lebih patut menerima karunia-Nya.

Kata nabi mereka kepada Bani Israel, yakni tatkala mereka meminta kepadanya tanda pengangkatannya sebagai raja. (Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja ialah datangnya tabut kepadamu), yakni sebuah peti tempat menyimpan serunai nabi-nabi yang diturunkan Allah kepada nabi Adam dan terus-menerus berada pada mereka sampai mereka dikalahkan oleh orang-orang Amaliqah yang berhasil merebut serunai itu.

Selama ini mereka mengambilnya sebagai lambang kemenangan mereka terhadap musuh dan mereka tonjolkan dalam peperangan serta mendapatkan ketenangan hati, sebagaimana firman Allah SWT ("Di dalamnya terdapat ketenangan) ketenteraman bagi hatimu (dari Tuhanmu dan sisa-sisa peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun), yakni yang ditinggalkan kedua nabi itu, sepasang terompah Musa dan tongkatnya serta serban nabi Harun dan tulang-tulang burung manna yang pernah turun kepada mereka serta kepingan-kepingan luh (yang dibawa oleh malaikat) menjadi 'hal' dari pelaku 'ya'tiikum.' (Sesungguhnya pada demikian itu menjadi tanda bagi kamu) atas diangkatnya sebagai raja (jika kamu benar-benar beriman).

Tabut itu lalu dibawa oleh malaikat, terapung-apung antara bumi dan langit serta disaksikan oleh mereka dan akhirnya ditaruh oleh malaikat dekat Thalut. Mereka pun mengakuinya sebagai raja dan berlomba-lomba untuk berjihad di sampingnya. Maka dipilihnyalah 70 ribu orang di antara pemuda-pemuda mereka.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut