get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Inspiratif Stephani Gabriella Asal Sumbawa, Lulus Sempurna dari UGM IPK 4.00

Kisah Pilu Orang Tua Mahasiswa Baru UGM Ikut Kuliah, Gantikan Anak Telah Berpulang

Kamis, 22 Agustus 2024 - 06:54:00 WIB
Kisah Pilu Orang Tua Mahasiswa Baru UGM Ikut Kuliah, Gantikan Anak Telah Berpulang
Sebastian Hutabarat dan Imelda Tiurniari Napitupulu, orang tua dari mahasiswa baru FEB UGM Marchia RM Hutabarat yang telah meninggal sebelum dimulainya perkuliahan. (Foto: UGM)

JAKARTA, iNews.id - Suasana memilukan melingkupi ruang kelas perkuliahan Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (14/8/2024). Tak seperti biasanya, dalam kelas ada sepasang orang tua duduk di baris kursi terdepan bersama dengan putri sulungnya.

Keduanya yakni Sebastian Hutabarat dan Imelda Tiurniari Napitupulu, orang tua dari mahasiswa baru FEB UGM bernama Marchia RM Hutabarat. Marchia merupakan mahasiswa baru UGM angkatan tahun 2024, namun dia telah berpulang pada 17 Juni 2024 sebelum dimulainya perkuliahan.

Mendiang Marchia merupakan mahasiswi asal Sangkarnihuta, Balige, Kabupaten Toba, Sumatra Utara (Sumut). Dia meninggal karena sakit sehingga belum sempat merasakan hiruk-pikuk kegiatan penerimaan mahasiswa baru bahkan perkuliahan. 

Kehadiran Sebastian bersama istri dan putri sulungnya untuk singgah sejenak merasakan perkuliahan ini menciptakan momen haru yang memenuhi perkuliahan pagi itu. Suara Sebastian yang diberikan kesempatan untuk membagikan kisah sang putri terdengar bergetar saat berbicara.

Matanya berkaca-kaca saat memperkenalkan diri dan keluarganya. Beberapa kali dia terlihat mengatur napasnya yang terasa sesak dan menyeka air matanya terus mengalir deras.

“Saya membayangkan Marchia ada duduk di tengah-tengah kalian,” ucapnya sembari terisak dikutip dari laman UGM, Kamis (22/8/2024).

Sebastian menceritakan, Marchia lahir pada 2006 silam sebagai sosok anak yang cerdas dan berprestasi. Sang putri selalu langganan juara di kelasnya. Berkat prestasinya itu, Marchia lolos diterima masuk UGM lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). 

Dia pun tidak pernah menyangka akan berpisah secepat ini dengan putrinya. Dia merasakan kehilangan yang teramat mendalam karena merasa belum bisa selalu ada dalam setiap momen kehidupan Marchia.

“Saat itu saya ditelepon istri. Dia mengawali dengan bilang jangan kaget, Marchia meninggal. Sontak perasaan saya berkecamuk saat itu karena posisi jauh di Balige, sementara Marchia di Yogyakarta,” ucapnya.

Imelda dengan menahan isak tangis mengungkapkan kronologi meninggalnya putrinya Marchia. Sejak Juni 2024, dia dan Marchia telah berada di Yogyakarta bersama dengan putri sulungnya Nada, yang telah berkuliah di ISI Yogyakarta untuk mempersiapkan kebutuhan menjelang perkuliahan, termasuk mencari kos.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut