Kisah Trisno Yuwono, Dulu Berperang Lawan Tentara Sekutu, Kini Melukis di Kanvas

Trisno masih mengingat jelas masa-masa perjuangannya. Termasuk ketika fisik dan mentalnya digembleng di Gombong Kebumen, sebelum dikim ke medan perang.
Latihan militer merayap melewati pagar berduri hingga menghadapi rentetan tembakan yang di sekelilingnya terpasang ranjau.
Masa-masa perjuangan itu banyak menjadi inspirasi untuk dituangkan di atas kanvas. Bukan hanya mahir menggunakan cat warna, dia juga piawi membuat lukisan monokrom dengan arang kayu. Selain bakat, dia juga mendalami ilmu lukis dari sang maestro Dullah, pelukis kesayangan Presiden Sukarno.
Mengisi hari tuanya, Trisno masih produktif melukis di rumahnya Jalan Mulawarman Banyumanik Semarang bersama istri. Karya lukisnya dijual dengan harga variatif.
Seperti lukisan potret ukuran 60x50 sentimeter persegi dipatok Rp1 juta sampai Rp1,5 juta. Trisno juga mengandalkan uang bulanan dari tunjangan veteran sebesar Rp2,6 juta.
Editor: Ahmad Antoni