get app
inews
Aa Text
Read Next : Kakak Adik di Kudus Tewas Dibacok Tetangga, Polisi Ungkap Motif Dendam

Komunitas Samin di Kudus Dukung Samin Surosentiko Jadi Pahlawan Nasional

Kamis, 08 April 2021 - 20:56:00 WIB
Komunitas Samin di Kudus Dukung Samin Surosentiko Jadi Pahlawan Nasional
Tokoh Sedulur Sikep Desa Larikrejo Budi Santoso saat diskusi dengan tema "Membangun Toleransi Kerukunan Umat Beragama dan Kepercayaan Dalam Menjaga NKRI dan Mencegah Radikalisme dan Terorisme" di Desa Larikrejo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Kam

KUDUS, iNews.id - Warga Sedulur Sikep (komunitas Samin) yang bermukim di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus mendukung usulan Samin Surosentiko menjadi pahlawan nasional. Pemerintah diharapkan bisa memproses agar ajaran tokoh itu bisa didengar publik.

"Sebetulnya usulan tokoh Samin Surosentiko menjadi pahlawan nasional sudah lama muncul. Kalaupun saat ini kembali digaungkan, kami warga Sedulur Sikep yang berada di Desa Larikrejo, Kecamatan Undaan, Kudus sangat mendukung," kata Tokoh Sedulur Sikep Desa Larikrejo, Budi Santoso, Kamis (8/4/2021). 

Jika benar ada usulan kembali, dirinya berharap pemerintah bisa memprosesnya. Sehingga bagi komunitas Sedulur Sikep, bisa meneruskan ajaran tokoh itu agar bisa didengar publik.

Perjuangan Samin Surosentiko, lanjutnya,  sesuai cerita turun temurun dari leluhur, disebutkan bahwa sebutan Samin atau Sedulur Sikep dari nama tokoh. 

Samin Surosentiko sendiri diceritakan berasal dari keturunan keraton. Dia keluar dari lingkungan keluarganya dan berbaur dengan masyarakat biasa. Setelah itu mengadakan perlawanan terhadap penjajah, Belanda.

"Intinya, leluhur kami menentang penjajahan Belanda. Karena tidak boleh membunuh karena ajarannya semua manusia yang ada di bumi merupakan saudara. Sehingga  bisa tetap hidup harus menjalin bekerja sama," ujarnya dalam Bahasa Jawa.

Adapun perlawanan terhadap penjajahan, yakni dengan cara membangkang dengan tidak membayar pajak, menolak membenahi jalan dan menolak ikut ronda. Atau kebijakan apapun ditentang leluhur beserta pengikut, termasuk simbah-simbah dan buyutnya.

"Setelah dibuang ke Digul, kemudian di Sawah Lunto, Padang, Sumatera Barat, memberikan petuah nantinya ketika Indonesia merdeka harus mau membayar pajak dan kebijakan pemerintah lainnya," tuturnya. 

Editor: Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut