Kondisi Korban Gas Beracun di Dieng Membaik, 4 Orang Sudah Kembali ke Rumah

WONOSOBO, iNews.id - Kondisi terkini korban kebocoran gas PLTP Dieng, berangsur membaik. Dirut PT Geo Dipa Energi Riki Ibrahim mengkonfirmasi jumlah korban sebanyak sembilan. empat antaranya sudah pulih dan kembali ke rumah. 

"Jadi korban 9 orang, ini per pukul 12.00 WIB hari ini 13 Maret 2022," kata Riki dalam konferensi pers, Minggu (13/3/2022). 

Baca Juga

Insiden Kebocoran Gas Beracun Tak Pengaruhi Kunjungan Wisatawan ke Dieng

Secara rinci, korban yang sudah pulang dan melakukan rawat jalan ialah Endang dan Sutrisno yang berprofesi sebagai H2S Engineer dari PT. Fergaco. Edi sebagai Derrickman dari PT. Bormindo dan Matthew sebagai paramedic dari PT. Bormindo.

Dia mengatakan, mereka tidak terpapar secara langsung akan tetapi kelelahan fisik saat melakukan evakuasi

Baca Juga

9 Fakta Insiden Kebocoran Gas Beracun di Dieng, Nomor 8 H2S Berujung Maut

Sementara korban yang masih dirawat di RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo ialah Irfan yang berprofesi sebatai H2S Engineer dari PT. Fergaco, Sulthoni Amin sebagai Rig Supt dari PT. Bormindo dan Sutrisno sebagai Floorman dari PT. Bormindo. Ketiganya masih dirawat di ICU dan beberapa sudah sadar dan dapat diajak berbicara. 

Baca Juga

Kondisi Terkini Korban Gas Beracun Dieng, 3 Orang Belum Sadar 5 Membaik

Sementara Slamet yang berprofesi sebagai Acces Control dari PT. Bormindo masih diobservasi di ruang perawatan. 

Adapun, korban meninggal dunia dalam insiden ini ialah Lilik Marsudi yang berprofesi sebagai tool pusher daei PT. Bormindo. Lilik diperkirakan meninggal dalam perjalanan menuju Puskesmas.

Baca Juga

Polisi Selidiki Dugaan Kelalaian, Korban Kebocoran Gas di Dieng akan Diautopsi

Riki memastikan, semua pekerja telah diasuransikan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. "Selain klaim asuransi (BPJS), kontraktor (PT. Bormindo) memberikan santunan dan pembiayaan yang tidak ditanggung oleh BPJS dan santunan kematian, PT. Geo Dipa Energi (Persero) juga akan memberikan santunan kepada korban," ujarnya.

Editor: Ahmad Antoni