Kreatif dan Inovatif, Warga Pekalongan Ini Manfaatkan Mangrove Jadi Ladang Cuan
PEKALONGAN, iNews.id - Warga Degayu Kota Pekalongan kreatif dalam memanfaatkan daun dan buah mangrove yang banyak tumbuh di sekitar wilayahnya menjadi olahan aneka jajanan dan minuman untuk dipasarkan dan menjadi ladang cuan. Ide itu berawal dari wilayahnya yang sering terdampak perubahan iklim.
Ketua Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan (PPEP) Srikandi Prima Degayu, Arofah mengatakan, olahan makanan dan minuman yang dibuatnya dari mangrove, diantaranya berupa keripik, dodol, selai, permen, dan minuman mangrove.
"Dilatarbelakangi adanya perubahan iklim, kami ingin menyejahterakan keluarga. Karena di wilayah kami banyak sekali tanaman mangrove. Kami berinovasi dengan memanfaatkan buah dan daunnya untuk diolah menjadi aneka camilan menarik dan enak yakni berupa keripik, dodol, selai, biting, dan permen, serta minuman mangrove," katanya, Selasa (18/7).
Menurutnya, penjualan produk olahan mangrove saat ini masih di sekitar area dalam kota seperti pada saat bazar atau event lain. Adapun produknya dijual dengan harga Rp6.000 untuk sebotol minuman mangrove.
Kemudian biting Rp9.000, keripik Rp9.000, dodol mangrove Rp15.000, sirup mangrove Rp25.000, selai mangrove Rp20.000 dan permen mangrove Rp25.000.
Untuk alamat rumah produksinya berada di Jalan Labuhan RT 01 RW 03, Clumprit, Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan atau bisa pesan melalui nomor telepon 085786386360 (Ibu Arofah).
Pihaknya bersama anggota PPEP Srikandi Prima Degayu lainnya akan berupaya mengembangkan dan memasarkan produknya secara online sehingga bisa dikirim ke berbagai daerah.
"Setiap hari kami produksi sehingga ketika ada orderan masuk bisa langsung ready. Produk kami juga sudah dilengkapi izin PIRT dan halal untuk dikonsumsi. Alhamdulillah, sejauh ini dengan usaha mangrove ini kami bisa mandiri dan menambah ekonomi keluarga," ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni