Leo, Penderita Lumpuh Layu di Pekalongan Membutuhkan Uluran Tangan
PEKALONGAN, iNews.id – Kenyataan hidup yang pahit harus dijalani Leo Budi Utomo (16), sulung dari empat bersaudara pasangan Carsani dan Fatonah, warga asal Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng). Sejak berusia enam bulan, dia sudah menderita lumpuh. Dia tidak pernah merasakan berjalan di atas kedua kakinya.
Leo didiagnosis mengalami lumpuh layu yang membuatnya sulit menggerakkan setiap anggota tubuh. Untuk bergerak, dia harus berusaha sekuat tenaga dan hanya mampu menyeret badannya. Keluarganya yang hidup serba keterbatasan tidak bisa berbuat banyak untuk menolongnya. Mereka tidak mampu memberi perawatan kesehatan yang selayaknya Leo dapatkan. Karena untuk makan saja, keluarga ini sudah sangat sulit.
“Leo sewaktu bayi sering sakit dan kejang-kejang. Dia sulit menggerakkan tubuhnya hingga saat ini sudah berusia remaja. Kami tidak bisa berbuat banyak karena tak mampu membiayai pengobatannya,” ucap Ibu Leo, Fatonah, Jumat (19/1/2018).
Ayah Leo hanya bekerja sebagai nelayan, yang tak tentu melaut. Terkadang ayahnya bekerja serabutan asal bisa menghidupi istri dan empat orang anaknya. Ibunya membantu ekonomi keluarga dengan menjadi penjaga tambak dan membuka warung kecil di gubuk rumah mereka.
Bermodalkan belas kasih seorang juragan tambak, keluarga ini diperbolehkan tinggal di atas tanahnya. Mereka lalu membangun gubuk berukuran 4 x 4 meter di tepi Pantai Kota Pekalongan, tepatnya di Kelurahan Panjangbaru. Bangunan kecil yang mereka sebut rumah itu hanya beralas tanah dan ditempati enam orang anggota keluarga.
Dia selalu berdoa dan berharap, keluarga kecil mereka bisa bahagia dan Leo bisa kembali normal selayaknya anak seusianya. Dia mengaku sedih dengan penderitaan yang harus dialami anak pertamanya itu. “Kami sangat mengharapkan ada bantuan dan uluran tangan dermawan untuk membantu menyembuhkan anak kami agar bisa tumbuh seperti anak remaja lainnya,” tutur Fatonah.
Editor: Donald Karouw