Lezatnya Ayam Ingkunge Mbah Wongso, Rasanya Nendang di Lidah

SUKOHARJO, iNews.id - Menu Ayam Ingkunge Mbah Wongso layak untuk dicoba bagi wisatawan yang berkunjung ke Solo dan sekitarnya. Salah satu kuliner andalan Resto Griyane Mbah Wongso yang berlokasi di Sapen, Desa Triyagan, Kecamatan Mojolaban,  Sukoharjo, lezatnya nendang di lidah. 

“Ayamnya utuh dibacem, kalau rata-rata di Jawa Tengah semua ayam utuh digoreng,” kata Tri Sunu, chef Resto Griyane Mbah Wongso, Kamis (24/12/2020). Daging sangat empuk karena menggunakan ayam kampung. Rasanya sangat nendang di lidah menginga bumbunya meresap sampai ke dalam daging. 

Baca Juga

RS UNS Sediakan 100 Bed untuk Isolasi OTG Positif Covid-19 Asal Sukoharjo

Kuliner ini semakin nikmat jika dimakan dengan nasi hangat plus sambal. Sehingga sangat pas untuk makan bersama keluarga. Selain Ayam Ingkung Mbah Wongso, juga ada menu khas lainnya, yakni Soto Jenderal. “Rasanya lebih sedap, menggunakan rempah-rempah dan dagingnya diberi kecap,” jelasnya.

Beragam kuliner angkringan Solo juga dapat dinikmati. Mulai dari bubur tumpang, bubur opor, bubur sambel goreng, nasi bakar, gudeg, aneka sundukan lengkap yang menjadi ciri khas kuliner wedangan. “Untuk bubur, rasanya ngangeni (rindu) rumah karena rasanya ndeso (pedesaan),” ucapnya. 

Baca Juga

Jelang Natal, Polresta Solo Sterilisasi Belasan Gereja

 Pemilik Resto Griyane Mbah Wongso, Yulianti Eko Marhaeni mengatakan, ada cerita tersendiri terkait nama Soto Jenderal. “Kebetulan chef kami, setiap Pak Wiranto (mantan Menkopolhukam)  datang ke Solo pasti beliau minta dimasakkan soto itu. Kebetulan chef yang memasak pindah ke sini,” kata Yulianti Eko Marhaeni.

Diungkapkannya, dirinya sengaja mendirikan resto untuk santai dan acara keluarga. Ketika pagi sampai sore, anak-anak bisa berenang dan orangtuanya bisa makan di resto. “Kalau malam harinya ada angkringan. Menunya ada Soto Jenderal dan aneka macam bubur,” jelasnya. 

Baca Juga

Sukoharjo Tambah Lokasi Karantina Covid-19, Pasien Tanpa Gejala Ditampung di RS UNS

Ada minuman yang khas yang dinamakan Saroba, kepanjangan dari syahdu, romantis, dan bahagia. Selain itu ada minuman Wedang Awang-Awang. Juga ada minuman Wedange Mbah Wongso dari bahan jahe merah khusus dari Badui. 

Resto Griyane Mbah Wongso berdiri di tengah-tengah kawasan pedesaan di lahan 4.200 meter persegi. Meski fasilitas yang disediakan seperti hotel berbintang, namun harganya seperti kuliner pedagang kaki lima (PKL). Yakni berkisar antara Rp3.500 hingga paket Rp125.000.

Editor: Ary Wahyu Wibowo