get app
inews
Aa Text
Read Next : Longsor Cilacap, Polri Kerahkan 155 Personel dan 4 Anjing Pelacak Cari Korban Tertimbun

Longsor di Majenang Cilacap, BNPB Segera Relokasi 28 Warga

Jumat, 14 November 2025 - 16:23:00 WIB
Longsor di Majenang Cilacap, BNPB Segera Relokasi 28 Warga
Puing dan material tanah menutup permukiman setelah longsor di Cilacap menghantam dua dusun di Majenang. (Foto: Ist)

JAKARTA, iNews.id – Sebanyak 28 warga yang tinggal di Kawasan rawan bencana longsor di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa tengah segera direlokasi ke tempat aman. Hal itu menyusul kejadian longsor di desa tersebut yang mengakibatkan tiga orang tewas dan 20 orang masih tertimbun.

BNPB akan mengambil langkah relokasi kepada warga yang tinggal di wilayah kritis agar lebih aman dan tidak kembali terancam. Masih ada 28 warga yang saat ini tinggal di kawasan rawan bencana tanah longsor,” kata Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, Jumat (14/11/2025).

Dia mengatakan, upaya relokasi akan dilakukan setelah upaya penanganan darurat selesai sepenuhnya. Mengenai lokasi relokasi, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah memiliki lahan khusus yang tentunya lebih aman. 

Kepala BNPB mengimbau kepada masyarakat di sekitar lokasi agar mengosongkan area dari segala jenis aktivitas untuk sementara waktu demi keamanan dan keselamatan bersama.

"Ada 28 rumah yang harus direlokasi. Itu pun pemerintah daerah telah menyiapkan lokasi relokasinya. Sehingga setelah proses tanggap darurat ini selesai, relokasinya sudah kita siapkan. Kita ungsikan dulu yang berada di titik-titik rawan supaya meninggalkan rumah jangan sampai ada longsor susulan yang mengakibatkan korban tambahan,” katanya.

Bencana longsor yang terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut mengakibatkan tiga orang ditemukan tewas dan 23 orang luka-luka. 

Bupati Samsul Aulya Rahman menegaskan bahwa pencarian akan terus dilakukan hingga seluruh korban ditemukan. Dia juga menyoroti kondisi kontur tanah di lokasi yang masih labil, sehingga menjadi perhatian serius dalam pelaksanaan operasi SAR.

“Pada hari kedua pencarian, tim SAR gabungan berhasil menemukan satu korban dalam kondisi meninggal dunia pada Jumat siang. Dengan penemuan tersebut, jumlah korban yang masih tertimbun kini tercatat sebanyak 20 orang,” katanya.

Pencarian Hadapi Kendala

Tim gabungan terus melakukan pencarian, meski cuaca buruk, tanah labil, dan minimnya penerangan menjadi tantangan besar. Operasi SAR tetap berjalan dengan mempertimbangkan kondisi alam sekitar.

Tim gabungan masih terus melakukan pencarian dan penyelamatan. Namun, mereka menghadapi tantangan besar seperti cuaca buruk, kondisi tanah yang labil dan minimnya penerangan.

Meski begitu, operasi SAR tetap dilanjutkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti cuaca dan kondisi tanah. Assessment BPBD pada Kamis malam pukul 21.00 WIB mencatat 11 rumah tertimbun dan 12 rumah mengalami kerusakan.

Dua warga ditemukan meninggal dunia, yakni Julia Lestari (20) dan Maya (15), warga Dusun Tarukahan RT 06 RW 03. Selain itu, tiga warga mengalami luka ringan dan telah mendapatkan penanganan awal.

BPBD juga melaporkan 23 warga selamat dan telah dievakuasi dari lokasi terdampak. Namun hingga Jumat pagi, 21 warga masih hilang diduga tertimbun material.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut