Longsor Susulan Intai Warga Banjarnegara, Ditemukan Rekahan Membentuk Pola Tapal Kuda
Dwikorita mengingatkan, jika warga tetap memilih tinggal di kawasan rawan tersebut, mereka harus selalu waspada. Bagian rumah yang retak atau ambles perlu segera diperbaiki, karena kerusakan semacam itu biasanya muncul saat musim hujan.
Dia juga menekankan agar tim SAR berhati-hati dalam melakukan evakuasi dan pencarian korban, serta memperhatikan tanda-tanda alam di sekitar lokasi.
Hingga hari kelima pascabencana, tercatat sebanyak 934 warga mengungsi. Sementara itu, 25 orang masih dinyatakan tertimbun dan belum ditemukan. Selain korban jiwa, longsor juga menimbun 48 rumah warga.
Wilayah Banjarnegara sendiri sekitar 70 persen berupa pegunungan, sehingga masuk dalam zona rawan bencana tanah longsor. Karena itu, warga yang tinggal di perbukitan diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terutama saat musim hujan, agar ancaman longsor tidak menimbulkan korban lebih banyak lagi.
Editor: Kurnia Illahi