Longsor Terjang Desa Ngebung Sragen, Jalan Utama Penghubung 3 Kecamatan Amblas
SRAGEN, iNews.id – Tanah longsor menerjang pekarangan rumah warga Dusun Wonolelo RT 14 Desa Ngebung Kalijambe Kabupaten Sragen. Longsor akibat guyuran hujan berhari-hari ini juga mengakibatkan jalan utama penghubung tiga kecamatan amblas.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun empat kepala keluarga (KK) terpaksa kehilangan tempat tinggal. Warga yang terdampak longsor tersebut terpaksa mengungsi di tempat saudaranya.
Tanah pekarangan yang longsor tersebut salah satunya milik Sugiyanti. Sedangkan yang tiga rumah milik orang tuanya dan milik tetangga.
Saat ini keempat rumah yang terdampak tersebut sudah dibongkar total dan rencananya akan direlokasi di tanah milik pemerintah desa setempat.
Untuk sementara ini warga yang terdampak longsor ada yang mengungsi di rumah saudaranya, bahkan ada yang mengungsi di rumah tetangga terdekat.
Sementara, akibat putusnya jalan kabupaten yang merupakan jalur utama penghubung tiga kecamatan yakni Kecamatan Kalijambe, Kecamatan Plupuh dengan Kecamatan Gemolong. Jalur tersebut juga merupakan jalur penghubung antar klaster yakni klaster Ngebung dengan klaster Manyaran.
Tak hanya itu, roda perekonomian di wilayah tersebut juga terganggu, karena jalan tersebut sebagai urat nadi perekonomian di wilayah Plupuh, Kalijambe dan Gemolong.
Warga yang akan melakukan aktivitas menuju di suatu kampung harus memutar melalui beberapa kampung yang berjarak lima kilometer lebih.
“Kami menyayangkan dengan dengan putusnya jalan itu, karena harus memutar jalan lingkar hingga lima kilometer,” kata Suparni, Selasa (22/2/2022).
Sementara Kepala Dusun Sudaryanto sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kecamatan bahkan ke pemerintah kabupaten. “Para pihak yang berwenang sudah meninjau lokasi dan sudah memberikan bantuan sembako kepada para korban,” katanya.
Sugiyanti, salah satu korban longsor mengaku kejadian itu pada malam hari, pada waktu ada tanda tanda suara bergetar. Mendengar suara tesrebut dia berusaha keluar rumah bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri.
“Untuk saat ini saya bersama keluarga mengungsi di tempat adik. Atas kejadian ini, saya berharap segera dapat bantuan dari pemerintah,” ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni