get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Tempat Wisata Religi di Semarang yang Lagi Hits, Nomor 2 Penuh Kisah Legenda

Luhut Jelaskan Alasan Solo Raya dan Semarang Raya Naik PPKM Level 3

Senin, 21 Februari 2022 - 17:19:00 WIB
Luhut Jelaskan Alasan Solo Raya dan Semarang Raya Naik PPKM Level 3
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Istimewa).

JAKARTA, iNews.id - Wilayah aglomerasi Solo Raya dan Semarang Raya naik level 3 Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kenaikan level diberlakukan mengacu Level Asesmen PPKM yang telah disesuaikan dengan memberikan bobot lebih besar terhadap rawat inap rumah sakit.

Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan pers tentang hasil ratas PPKM yang disiarkan secara daring, Senin (21/2/2022).

"Saat ini mulai terdapat beberapa kabupaten kota yang masuk ke dalam level 4. Selain itu juga mulai banyak kabupaten/kota yang masuk ke dalam asesmen level 3 di antaranya Solo Raya dan Semarang Raya," ujar Luhut.

Pada kesempatan itu dia juga menyampaikan, wilayah aglomerasi Jabodetabek, Bali, Yogyakarta, Bandung Raya, Surabaya Raya, Malang Raya saat ini masih berada pada Level 3.

Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) ini menyampaikan,kenaikan asesmen level di masing-masing daerah itu disebabkan oleh tingkat rawat inap rumah sakit yang meningkat.

Menurutnya, detail peraturan PPKM selanjutnya akan dituangkan dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) yang terbit sore ini.

Dia menilai, meski saat ini penambahan kasus yang terjadi telah melebihi tren kasus saat gelombang varian delta, namun penyebaran kasus Omicron di Indonesia masih terkendali.

Hingga Minggu (20/2/2022) siang pukul 12.00 WIB, tercatat ada 48.484 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam. Meski ada 163 pasien yang meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19, namun penambahan kasus kesembuhan dari Covid-19 mencapai 32.873 kasus.

"Perkembangan kasus omicron di Indonesia masih terkendali. Meskipun penambahan kasus sudah melebihi tren delta, namun kondisi rawat inap dan kematian jauh lebih rendah dibandingkan varian delta beberapa waktu yang lalu," katanya.

Dia juga menjelaskan sejumlah provinsi, diantaranya DKI Jakarta, Banten dan Bali, sudah memasuki tren penurunan kasus konfirmasi harian selama tujuh hari terakhir.

"Tren angka hospitalisasi juga terlihat menurun di DKI Jakarta dan Bali. Hari ini jumlah keterisian rawat inap di rumah sakit seluruh provinsi di Jawa Bali masih jauh di bawah keterisian varian delta," katanya.

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut