Mahasiswa UNS Luncurkan Produk di Bidang Pertanian, Cocok untuk Semua Tanaman
SOLO, iNews.id – Sejumlah mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo membuat inovasi berupa pupuk organik cair sekaligus dapat dijadikan sebagai pestisida nabati. Produk usaha baru di bidang pertanian tersebut diberi nama PORPEN MATEWA.
Inovasi dilakukan para mahasiswa yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Program Studi (Prodi) Agroteknologi Fakultas Pertanian (FP) UNS.
PORPEN MATEWA berupa produk 2 in 1 sebagai pupuk organik cair, sekaligus dapat dijadikan sebagai pestisida nabati untuk menyuburkan tanah dan pemberantasan hama tanaman.
Produk inovasi usaha ini menjadi salah satu solusi peningkatan produksi tanaman yang dibudidayakan para petani, terutama budi daya padi. Produk inovasi itu dinilai lebih aman dibanding pupuk kimia dan pestisida kimia karena dibuat 100 persen dari bahan-bahan organik yang berbahan dasar buah maja, limbah tempe, dan gula jawa.
Tim PKM-K FP UNS yang dibimbing oleh Dr Ir Muji Rahayu S.P M.P, diketuai Okta Viana Faridaturrofiah bersama anggotanya yaitu Nurin Adyanisa Fajrin, Erna Parmelina, Eka Lutvia Ningsih, dan Novilia Romadhona. Mereka semuanya merupakan mahasiswa dari Prodi Agroteknologi.
“Produk PORPEN MATEWA membuka peluang pasar yang baik dan menjadi awal baru bagi mahasiswa pertanian untuk menciptakan produk yang ramah lingkungan, bernilai ekonomis, dan sebagai peningkatan produktivitas hasil pertanian lebih baik lagi,” kata Okta Viana Faridaturrofiah melalui siaran pers Humas UNS, Kamis (29/9/2022).
Pihaknya berharap ke depan produk PORPEN MATEWA bisa diterima masyarakat luas, khususnya petani. Sebab PORPEN MATEWA diklaim jauh lebih baik dibanding dengan produk pupuk kimia dan pestisida nabati.
“Hal ini dikarenakan produk kami terbuat dari bahan-bahan organik yang tidak merusak lingkungan dalam waktu jangka panjang,” ujarnya.
Okta menyebutkan, produk PORPEN MATEWA mengandung buah maja, limbah tempe, dan gula jawa. Buah maja sendiri mengandung nitrogen tinggi, zat pengatur tumbuh (ZPT), dan senyawa tannin, sehingga dapat menjadi pupuk organik sekaligus pestisida nabati untuk melindungi tanaman dari serangan hama.
Senyawa tanin memiliki rasa pahit jika bereaksi dengan protein, asam amino, dan alkaloid, sehingga rasanya yang pahit tidak disukai serangga yang menjadi hama pada tanaman.
Limbah tempe mengandung unsur hara N, P, dan K, yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Gula jawa merupakan sumber makanan bagi mikroorganisme.
“Produk kami juga sudah diuji kandungannya di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah FP UNS dan dihasilkan adanya kandungan C-Organik sebesar 0,81 persen, bahan organik sebesar 1,40 persen, N total sebesar 0,10 persen, P2O5 sebesar 0,16 persen, K2O sebesar 0,92 persen, dan pH sebesar 3,75,” tutur Okta.
Dikatakannya, PORPEN MATEWA memiliki keunggulan dan banyak manfaat. Keunggulan produk ini, yaitu berdasarkan uji kandungan laboratorium, bersifat organik sehingga ramah lingkungan, ukuran kemasan sesuai kebutuhan, harga lebih murah, memiliki fungsi ganda 2 in 1, dan dapat melestarikan lingkungan karena penggunaan limbah.
Sedangkan manfaatnya, yaitu sebagai penyedia nutrisi bagi tanaman, meningkatkan daya tahan tanaman, memacu pertumbuhan vegetatif tanaman sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman, mengendalikan hama khususnya serangga, dan dapat memengaruhi siklus perkembangbiakan hama khususnya serangga.
Inovasi PORPEN MATEWA sebagai produk 2 in 1 yang memiliki kaya akan manfaat bagi tanaman hanya dibanderol dengan harga terjangkau yang dikemas ke dalam tiga ukuran, yaitu dengan ukuran 500 ml seharga Rp35.000, ukuran 1 liter seharga Rp 55.000, ukuran 5 liter seharga Rp 210.000, dengan diperjualbelikan secara langsung dan melalui online,” kata Okta.
Selain itu, PORPEN MATEWA yang sebagai produk 2in1, sebagai pupuk organik cair sekaligus dijadikan pestisida nabati dapat diaplikasikan pada semua jenis tanaman, memang lebih difokuskan pada tanaman padi. Hal ini pun sudah diuji coba pada tanaman padi dan terbukti dapat mengurangi serangan hama serangga serta meningkatkan produktivitas tanaman padi.
Editor: Ary Wahyu Wibowo