get app
inews
Aa Text
Read Next : Jelang 1 Suro, Sumber Air di Malang Berwarna Merah Darah dan Beraroma Wangi

Malam 1 Suro Menurut Islam, Ini Amalan dan Keutamaannya

Selasa, 18 Juli 2023 - 17:46:00 WIB
Malam 1 Suro Menurut Islam, Ini Amalan dan Keutamaannya
Kebo bule menjadi cucuk lampah dalam kirab malam 1 Suro di Keraton Solo. (Dok Foto Ahmad Antoni)

JAKARTA, iNews.id - Malam 1 Suro bagi masyarakat Jawa merupakan malam sakral dan keramat. Lantas, bagaimana pandangan Malam 1 Suro menurut Islam?

Di Indonesia khususnya dalam masyarakat Jawa, Sura atau Suro identik dengan suasana keramat, sakral dan mistis. Mereka juga dilarang keluar rumah pada malam 1 Suro karena dikhawatirkan roh-roh atau makhluk ghaib berkeliaran bebas.

Sehingga, dikhawatirkan akan memengaruhi orang yang keluar rumah pada malam1 Suro sehingga akan berdampak buruk pada perilakukan. 

Muhammad Sholikhin dalam bukunya Misteri Bulan Suro: Perspektif Islam-Jawa (2010) dilansir dari pcnucilacap, Bulan Muharram adalah nama bulan pertama pada sistem penanggalan hijriah yang oleh Sultan dinamakan sebagai Bulan Suro.

Kata Suro merupakan sebutan bagi bulan Muharram dalam masyarakat Jawa, yang sebenarnya berasal dari kata “asyura” dalam bahasa Arab yang berati “sepuluh”, yang dirujukkan kepada tanggal 10 bulan Muharram. 

Keraton Solo akan menggelar kirab kebo bule dan jamasan pusaka pada Malam 1 Suro. (Foto: ist)
Keraton Solo akan menggelar kirab kebo bule dan jamasan pusaka pada Malam 1 Suro. (Foto: ist)

Asyura dalam lidah masyarakat Jawa menjadi Suro. Sehingga, kata Suro sebagai khasanah Islam-Jawa sebagai nama bulan pertama kalender Islam maupun Jawa.

Bulan Suro  bagi masyarakat khususnya masyarakat Jawa dianggap sebagai bulan keramat atau sakral. Kekeramatan bulan Suro yang secara turun temurun diakui dan menimbulkan kepercayaan bahwa bentuk-bentuk kegiatan seperti pernikahan, hajatan dan sebagainya tidak berani dilakukan.

Malam 1 Suro Menurut Islam

Dalam pandangan Islam, Malam 1 Suro atau malam 1 Muharram merupakan waktu terbaik untuk berdoa dan melakukan amaliah ibadah. Malam 1 Suro juga menjadi momentum tepat bagi Muslim untuk bermuhasabah atas perbuatan yang telah dilakoni selama setahun terakhir.

Karena itu, tiap muslim dianjurkan untuk membaca doa akhir tahun dan awal tahun hijriah, membaca istighfar, dan melaksanakan sholat sunnah atau qiyamul lail.

Ustaz Firman Arifandi dari Rumah Fiqih Indonesia menjelaskan, ada sebuah dalil berkaitan amalan doa awal dan akhir tahun hijriah yang diyakini merupakan amalan dari para sahabat Nabi melalui riwayat Abdullah bin Hisyam dalam al mu’jam al awsath imam Thabrani:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيٍّ الصَّائِغُ قَالَ: نا مَهْدِيُّ بْنُ جَعْفَرٍ الرَّمْلِيُّ قَالَ: نا رِشْدِينُ بْنُ سَعْدٍ، عَنْ أَبِي عُقَيْلٍ زُهْرَةُ بْنُ مَعْبَدٍ، عَنْ جَدِّهِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ هِشَامٍ قَالَ: «كَانَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَتَعَلَّمُونَ هَذَا الدُّعَاءَ إِذَا دَخَلْتِ السَّنَةُ أَوِ الشَّهْرُ: اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ، وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ، وَالْإِسْلَامِ، وَرِضْوَانٍ مِنَ الرَّحْمَنِ، وَجَوَازٍ مِنَ الشَّيْطَانِ»

Dari Abdullah bin Hisyam, ia berkata bahwa para Sahabat Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mempelajari doa berikut jika memasuki tahun atau bulan “Ya Allah, masukan kami ke dalamnya dengan aman, iman, selamat dan Islam. Mendapatkan ridho Allah dan dijauhkan dari gangguan syetan” (HR Thabrani, Al Hafizh Al Haitsamiy menilai Hasan).

Imam suyuthi berkata dalam kitab al-jami' al-kabir mengatakan doa awal tahun diriwayatkan dari sabda Rasulullah SAW:

وقال السيوطي أيضا في الجامع الكبير:دعاء أول السنة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال:ما من عبد يصلي أول يوم من المحرم ركعتين يقرأ فيهما ما شاءفإذا فرغ من صلاته رفع يديه ثم قال:اللهم أنت الأبديُّ القديم وهذه سنةٌ جديدة أسألك فيها العصمةَ من الشيطانِ وأوليائه والعونَ على هذه النفسِ الأمّارةِ بالسوءوالاشتغالَ بما يقربني إليك وإلى رضاك يا كريم

"Tidak ada dari seorang hamba yang sholat di permulaan (awal) hari dari (bulan) Muharram dengan dua (2) rokaat yang membaca terhadap sesuatu yang dia kehendaki. kemudian ketika dia selesai dari sholat, dia mengangkat kedua tangannya kemudian berdoa.

Keutamaan Bulan Muharram

Menurut Ibnu al-Jauzi dalam kitab at-Tabshîrah juz 2 halaman 6, keutamaan bulan Muharram adalah bulan yang mulia derajatnya. Dinamakan dengan bulan Muharram, karena Allah mengharamkan peperangan dan konflik di bulan mulia ini. 

Selain itu, bulan ini juga termasuk salah satu dari bulan-bulan yang mulia, yaitu Muharram, Dzulhijjah, Dzulqa’dah, dan Rajab. Sebagaimana firman Allah dalam Surat at-Taubah:36: 

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu (lauhul mahfudz). Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.” (QS at-Taubah: 36)

Imam Fakhruddin ar-Razi dalam Tafsir al-Fakhrir Razi juz 16 halaman 53 menjelaskan bahwa setiap perbuatan maksiat di bulan haram akan mendapat siksa yang lebih dahsyat, dan begitu pula sebaliknya, perilaku ibadah kepada Allah akan dilipatgandakan pahalanya.

Keutamaan Bulan Muharram selanjutnya terdapat Hari Asyura yang penuh dengan peristiwa dialami para nabi. Asyura berasal dari kata asyara, artinya bilangan sepuluh.

Selain itu, Bulan Muharram tidak lepas dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Peristiwa itu kemudian dijadikan patokan oleh Khalifah Umar ibn Khattab untuk memulai tahun hijriah dengan Bulan Muharram karena merupakan hijrahnya Nabi.

Keistimewaan bulan Muharram juga banyak terjadi peristiwa penting yang dialami para nabi. Semua peristiwa itu terjadi pada 10 Muharram yang dikenal dengan hari Asyura. 

Beberapa peristiwa yang terjadi pada hari Asyura di antaranya bertobatnya Nabi Adam alaihisalam (as), berlabuhnya kapal Nabi Nuh as di Bukit Juhdi setelah enam bulan mengarungi banjir besar, diselamatkannya Nabi Yunus as dari ikan paus, Nabi Ayyub as sembuh dari penyakit yang dialaminya bertahun-tahun, serta Nabi Musa as selamat dari kejaran Fir'aun dan bala tentaranya setelah menyeberangi laut Merah.

Demikian ulasan Malam 1 Suro Menurut Islam lengkap dengan amalan dan keutamaannya.

Wallahu A'lam

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut