Masuk Markas Banteng Raiders, Tentara AS Disambut Tari Gambyong

SEMARANG, iNews.id – Kedatangan tujuh personel Security Force Assitance Brigade (SFAB) dari Amerika Serikat di Markas Yonif Raider 400/Banteng Raider disambut hangat dengan tari gambyong, Senin (4/10/2021). Tak hanya itu, mereka juga disuguhi lumpia dan es dawet ayu.

Ya, kehadiran mereka di kandang Banteng Raiders guna melaksanakan latihan bersama MTT SFAB Gel-3 US Army - Indonesia Army.  Tim SFAB dipimpin oleh Capten Eric Cannon.

Baca Juga

Banteng Raiders, Pasukan Pemukul Kodam IV/ Diponegoro yang Disegani Kawan maupun Lawan

Latihan bersama prajurit Banteng Raider bersama US Army bakal berlangsung selama dua minggu, pada tanggal 4-17 Oktober 2021. Materi latihan meliputi teknik pertempuran gedung, teknik penggunaan senjata, teknik turun dari ketinggian dan lain sebagainya.

Tak hanya materi teknik, tentara Amerika juga diperkenalkan seni dan budaya dan kuliner khas sejumlah daerah di Jawa Tengah.

Baca Juga

Kirim Prajurit Yonif Raider 408/SBH ke Papua, Pangdam: Saat Kontak Tembak Kau Harus Beringas

Para tentara Amerika Serikat mengaku sangat terkesat setelah menginjakkan kaki  di Makoyonif Raider 400/BR. Hal itu karena diperkenalkan seluruh kesenian dan kuliner yang ada di Jawa Tengah.

Baca Juga

Kasum TNI Minta Satgas Yonif Raider 408/SBH Beri Rasa Aman Masyarakat Perbatasan Papua

“Tentara TNI (Yonif Raider 400/BR) sangat baik saat melaksanakan Latihan, kemampuan yang dimiliki sudah sangat baik,” kata Eric. “Saya sangat terkesan karena dapat saling berbagi ilmu militer,” katanya.

Senada juga diungkapkan Komandan Yonif  Raider 400/BR Letkol Inf Suratman. “Kami berkesan bisa melaksanakan latihan bersama dengan tentara US Army. Latihan ini diharapkan bisa menjadi ajang tempat pertukaran ilmu militer,” kata Danyon.

Baca Juga

Masuk ke Markas Yonif Raider 400/BR, Begini Reaksi Ratusan Taruna Akmil

Selain itu, Danyon juga menyampaikan akan mengenalkan tradisi dan kuliner Jawa Tengah. “Semoga Tim SFAB yang melaksanakan latihan bisa menikmati selama berada di Semarang,” ujarnya.

Editor: Ahmad Antoni