Mayor Haristanto : Tidak Mungkin Lupa, Aremania Guru Hebat Pasoepati
Hari Rabu, 23 Pebruari 2000, lanjut dia, sekitar 50-an pentolan Pasoepati kumpul merancang aksi, atraksi dan lagu di tempat kelahiran Pasoepati, di jl kolonel Sugiyono 37 Solo. lahirlah sekitar 10 gerak dan lagu.
Dua hari kemudian, 25 pebruari 2000, sekitar 500an anak.muda berlatih nari dan dan nyanyi di tribun barat, sisi utara stadion Manahan. Memang agak aneh, mereka tanpa malu mau menyanyi dan menari.
“Nah pada 27 Pebruari 2000, saatnya ujian tiba. Di hadapan sekitar 20.000 suporter dan penonton di Stadion Manahan Solo saat Pelita Solo vs PSIM Jogja, untuk pertama kali Pasoepati bisa menari dan bernyanyi di blok tribun sebelah utara. Itu pun tidak merata,” ujar Mayor.
“Ada yang bisa dan ada yang belum bisa menari dan bernyanyi. Sangat beruntung dapat sponsor 5000 lembar 'kepekan' panduan lagu dan gerak dari Kiky, milik bos Sinyo Haryanto,” ujarnya.
Mayor juga mengenang ketika Pasoepati melakukan tour balasan ke Malang pada 21 Mei 2000, dengan kekuatan 2500-an suporter bertajuk: Tour de Pasoepati part 2, From Solo with More Love.
“Ini semua berkat virus inspiratif Guru Besar bernama Aremania. Terima kasih Sam. Kami semua cinta kamu,” kata Mayor.
Editor: Ahmad Antoni