Mbak Ita Minta Warga Semarang Mulai Konsumsi Makanan Pendamping Beras, Ini Alasannya

Ke depan, kegiatan-kegiatan serupa juga akan digelar terutama rutin di gelaran CFD. Pelatihan-pelatihan pengolahan bahan makanan non-beras, non-gandum akan diberikan.
Selain itu, Pemkot Semarang juga akan menginventarisir lahan-lahan miliknya di kecamatan maupun kelurahan untuk nantinya bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman sumber karbohidrat termasuk yang non-beras.
“Agar kita bisa melakukan diversifikasi pangan. Tidak hanya di olahan, tetapi juga hulunya. Kami mendekatkan ke masyarakat, sosialisasikan terus-menerus agar ketahanan pangan di Kota Semarang harus berjalan,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Hernowo Budi Luhur mengemukakan kebutuhan beras untuk warga Kota Semarang belum bisa dipenuhi secara mandiri.
“Kebutuhan (beras) hanya mampu dipenuhi 11 persen, Kota Semarang 89 persen mendatangkan dari luar. Kalau bicara beras lho ya,” tambah Hernowo.
Sementara, jumlah petani di Kota Semarang, sebutnya, juga semakin menurun setiap harinya. Dia mengatakan berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah petani di Semarang ini ada 30.000. Sementara kelompok tani di Kota Semarang jumlahnya 515 kelompok, itu juga tidak semuanya aktif.
“Tetapi usianya seusia saya, enggak ada yang muda. Itu petani secara umum. Karena di kita petani tanaman pangan pasti akan berubah ke hortikultura ketika airnya enggak ada,” ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni