Melamun saat Berkendara, Pelajar Tabrak Truk di Jalur Pantura Demak

DEMAK, iNews.id – Nahas dialami MS (16), seorang pelajar mengalami patah tulang bahu akibat menabrak truk yang menyeberang di jalur pantura Demak, Jawa Tengah, Rabu (9/6/2021). Kecelakaan itu diduga karena korban sedang melamunkan kelulusan sekolah saat berkendara.

Kondisi MS, warga Demak cukup parah. Korban terlempar dari motor yang dikendarainya. Kerasnya benturan mengakibatkan beberapa bagian tubuh di bawah lehernya mengalami luka hingga tulang bahunya patah.

Baca Juga

Kasus Covid-19 di Demak Turut Melejit, Sehari Terakhir Ada Puluhan Pasien Baru

Lantaran mengalami patah tulang di bagian yang rawan, petugas pun menelepon ambulans. Petugas khawatir bila langsung dievakuasi justru menambah parah lukanya.

Dari keterangan saksi mata, korban mengendarai motor roda dua bernomor H 4849 BKE melaju cukup kencang dari arah Demak menuju Kudus.

Baca Juga

Berbatasan dengan Kudus, Demak Diminta Ganjar Siapkan Hal Ini hingga Skenario Terburuk

Mendadak di cela jalan kawasan Jebor Demak muncul truk yang menyeberang searah dengan laju motor korban. Lantaran tidak menguasai laju kendaraan, korban pun menabrak bagian belakang truk.

Baca Juga

Lompat Pagar, Prajurit TNI Ini Bubarkan Kerumunan Pengunjung di Masjid Agung Demak

Kerasnya benturan mengakibatkan korban terlempar hingga tubuhnya menabrak bak truk. Selanjutnya korban terjatuh di pinggir jalan.

“Tahunya motor itu nabrak belakang truk. Truk dari tambal ban mau menyeberang tiba-tiba ada motor melaju kencang dan nabrak dari belakang. Korban  katanya patah tulang pada bahunya,” kata Sufaat, saksi mata. 

Baca Juga

Covid-19 di Demak Melonjak, Puluhan Desa Lockdown Mikro dan Objek Wisata Religi Ditutup

Setelah kejadian, warga hanya berani mengevakusi motornya. Sementara korban dibiarkan tergeletak di pinggir jalan dengan luka yang cukup parah.

Setelah ambulans datang, tim medis pun mengevakuasi korban. Untuk mengevakuasi, petugas harus ekstra hati-hati. Agar patah tulang bahu korban tidak parah, tubuh korban hingga diikat menyatu dengan tandu darurat.

Editor: Ahmad Antoni