Mengenal Tradisi Ngaji Posonan di Masjid Agung Kendal saat Ramadhan

KENDAL, iNews.id – Ada tradisi mengaji di Masjid Agung Kendal selama bulan Ramadhan. Tradisi ngaji posonan telah berlangsung puluhan tahun memasuki generasi ketiga.
Ngaji posonan dilaksanakan usai salat Subuh dengan diikuti berbagai kalangan. Bahkan para kiai yang berdomisili di sekitar Kota Kendal turut hadir guna mengkaji kitab kuning fathul qorib atau kitab fiqih, dan tafsir jalalain atau tafsir Alquran.
Tradisi ngaji posonan sudah berlangsung lebih dari 50 tahun. Keberadaannya dirintis almarhum KH Wildan Abdulchamid dan saat ini diteruskan putranya, Kiai Mohammad Farid Fad sebagai pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Raudlatul Muta'allimin Kendal.
Kegiatan ini sudah menjadi tradisi bagi warga Kendal untuk belajar ngaji kitab. Keberadaannya menjadi tradisi para wali saat menyebarkan agama Islam.
Ini merupakan bagian warisan tradisi di Kabupaten Kendal, yakni mengaji kitab kuning di Masjid Agung Kendal. Santrinya dari berbagai wilayah di Kendal. Setelah salat Subuh berjemaah, langsung beritikaf mengaji kitab kuning dan lebih dari 200 jemaah yang ikut kegiatan ini.
“Pemilihan dua kitab ini menjawab persoalan hukum meski ringkas tetapi semua aspek dijangkau. Sedangkan tafsir jalalin untuk memberikan makna yang mendekati sebenarnya dari Alquran,” kata Kiai Mohammad Farid Fad.
Dirinya berharap dari pembahasan kitab kuning bisa menambah literasi wawasan keberagamaan dan toleransi semakin tinggi. Warga dari berbagai wilayah di Kendal juga serius mendengarkan tafsir kitab dari pengasuh Ponpes Raudlatul Muta'allimin.
Sembari menyimak, warga sibuk dengan pulpen dan kitab kuning masing-masing. Dengan cekatan, tangan para santri menulis penjelasan guru mereka pada kitab tafsir tersebut.
Salah satu warga Kendal, Mashudi mengaku selalu hadir dalam kegiatan mengaji kitab kuning untuk lebih mendalami Alquran.
Editor: Ary Wahyu Wibowo