Momen Haru Pelukan Terakhir Serda Wahyu Diyas saat Berpamitan dengan Ibunya
Sebelum bertugas dalam KRI Nanggala-402, Serda Wahyu Diyas pernah bertugas dalam kapal selam lainnya di wilayah Korea dan Jerman. Wahyu saat itu bertugas sebagai mekanik kapal yang handal.
Sementara pengasuh Serda Wahyu Diyas, Joko Pangestu mengatakan, semasa kecil Wahyu sudah bercita-cita ingin menjadi TNI Angkatan Laut mengikuti jejak almarhum ayahnya yang menjadi TNI Angkatan Darat.
“Jika ada waktu libur panjang, Wahyu selalu meluangkan waktu untuk pulang ke kampung untuk berziarah ke makam ayah tercintanya,” kata Joko.
Menurut dia, Serda Wahyu merupakan orang yang supel dan mudah bergaul selama berada di kampung halaman. Dalam musibah tenggelamnya KRI Nanggala-402, Serda Wahyu Diyas meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang masih kecil.
Sementara, sambil menunggu kabar ditemukannya Serda Wahyu, pihak keluarga selalu mengadakan tahlil dan doa bersama di rumah. Keluarga berharap agar upaya pencarian kapal selam Nanggala-402 dipercepat sehingga jasad Serda Wahyu Diyas bisa segera ditemukan.
Editor: Ahmad Antoni