Muktamar Muhammadiyah di Solo Secara Khusus Bahas Pilpres 2024, Ini Alasannya

SOLO, iNews.id – Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Kota Solo di antaranya bakal membahas mengenai isu Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024. Hal itu sebagai antisipasi agar pembelahan sosial politik yang serius seperti pemilu tahun 2019 tidak terulang.
“Kita tahu bahwa sekarang ini pemilu masih dua tahun lagi, masyarakat rasanya sudah seperti pemilu. Calon presiden belum ada, tapi rasanya seperti sudah ada pemilihan presiden,” kata Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti saat memberikan keterangan pers di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jumat (4/11/2022).
Untuk itu, maka perlu antisipasi agar pengalaman pada pemilu tahun 2019 tidak terjadi atau bisa dikurangi pada pemilu tahun 2024. Dalam muktamar, secara khusus akan membahas persoalan pemilu 2024 sebagai bagian dari masalah kebangsaan yang sangat serius.
Karena hal itu tidak hanya berkaitan dengan mekanisme lima tahunan dalam siklus politik nasional. Namun momentum strategis untuk memiliki wakil rakyat yang memiliki integritas, kapasitas dan kepemimpinan nasional, utama Presiden dan Wakil Presiden untuk kepemimpinan Indonesia tahun 2024-2029.
Lebih jauh dikatakannya, pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah ke-48 sempat mengalami penundaan selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19. Semestinya muktamar diselenggarakan pada tahun 2020.
Melalui sidang tanwir, diputuskan untuk Muktamar Muhammadiyah ke-48 diselenggarakan dua tahap. Tahap pertama pelaksanaan muktamar secara online pada 5 November 2022, dan secara offline diselenggarakan 19-20 November 2022.
“Penyelenggarakan muktamar secara online dan offline baru pertama kali dilakukan PP Muhammadiyah. Pertimbangan yang paling pokok karena masih suasana pandemi Covid-19,” ujarnya.
Oleh karena itu, muktamar semaksimal mungkin diselenggarakan dengan memenuhi protokol kesehatan. Mengingat masih dalam suasana pandemi, maka dihindari kerumunan yang besar dalam waktu yang lama.
Editor: Ary Wahyu Wibowo