Nobar Dilan 1990 Bersama Anak Yatim, Ganjar: Saya Merasa 17 Tahun Lagi
SEMARANG, iNews.id – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen hadir dalam acara nonton bareng (nobar) film Dilan 1990 bersama puluhan anak yatim. Acara ini diselenggarakan oleh komunitas Dilanisme, penggemar Dilan Semarang.
Ganjar dan Yasin tampil dengan busana santai. Kedatangan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor urut satu ini langsung mendapat sambutan antusias dari penonton. Sebelum nobar dimulai, mereka berebut bersalaman dan berfoto bersama Ganjar dan Yasin.
Selama acara nobar film Dilan, para penonton termasuk Ganjar dan Yasin tampak sangat menikmati dan terhibur dengan film yang menceritakan romantisme masa remaja itu. Bagi Ganjar, film ini membawa kenangannya kembali ke masa muda, saat SMA dulu.
“Hari ini, rasanya seluruh penonton di gedung bioskop berusia 17 tahun, termasuk saya. SMA, saya lebih dari Dilan,” kata Ganjar bercanda, usai acara nobar, Kamis (8/3/2018).
Ganjar mengaku sangat terhibur menonton film Dilan. Film ini menjadi tontonan menarik bagi masyarakat Indonesia. “Indonesia itu kalau ditampilkan cerita hariannya seperti itu membikin orang tersenyum, jadi jangan yang angker-angker. Kayak Dilan itu lho. Anaknya keren, figur anak yang berani. Ya tidak sempurna-sempurna amat, tapi selalu menepati janji,” kata Ganjar.
Sementara itu, Ketua Komunitas Dilanisme Kota Semarang Mamita mengaku senang Ganjar Pranowo bersama Taj Yasin dapat menghadiri undangan nobar Dilan 1990. Tak sekadar mengundang tokoh, komunitas penggemar film Dilan 1990 ini turut mengajak anak yatim agar dapat terhibur.
“Kami ingin bisa nonton bareng karena di kota-kota lain juga sudah nonton bareng. Tapi, kami juga tak ingin sekadar nonton bareng, makanya kami mengajak anak yatim juga,” kata Mamita.
Karena banyaknya penonton yang hadir, pemutaran film Dilan 1990 ini diputar di dua studio. Meskipun banyak penggemar di kalangan anak muda, Ganjar menampik kehadirannya dalam nobar film ini untuk berkampanye dan menjaring pemilih pemula.
Editor: Maria Christina