Pangan dari Hasil Bioteknologi Amankah Dikonsumsi Manusia? Ini Kata Ahli

KLATEN, iNews.id - Bioteknologi telah membawa perubahan di dunia pertanian dan pangan. Namun, apakah rekayasa bibit pangan dan pakan ini aman bagi manusia hingga lingkungan? Ketua Komite Nasional Biosafety Bambang Prasetya pun angkat bicara.
Bambang menjelaskan, saat Indonesia baru melek tentang bioteknologi. Meski telat, dia berharap langkah ini menjadi awal untuk menuju ketahanan pangan.
"Bioteknologi ini sudah menjadi keniscayaan dan kita ini telat tapi dari pada tidak. Di sini regulasinya lengkap ya," ucapnya, di lokasi Bayer JUARA, Klaten, Selasa (15/8/2023).
Dia mengatakan, alasan pemilihan bioteknologi selain cuaca yakni lahan yang mendadak tidak produktif. Salah satu caranya agar tanah tersebut kembali hidup dengan menanaminya dengan bibit yang sudah direkayasa disesuaikan dengan kondisi lahan tertentu.
"Kita bayangkan kalau sawah itu tidak diairi dan mata air tidak ada, apa itu bisa tanam? Bioteknologi ada karena bisa merakit tanaman yang bisa tahan kekeringan," katanya.
"Contoh di sini itu ada tebu yang ditanam di lahan kering tapi masih produksi," ucap Bambang lagi.
Dia pun meyakini mekanisme hasil pangan bioteknologi ini aman dikonsumsi manusia. Bambang menegaskan, jika regulasi penelitian hingga akhir bibit itu disebar ke masyarakat ada aturannya.
"Kalau ada pertanyaan yang ragu-ragu terhadap bioteknologi ini ya, maka di tempat kami adalah yang menjamin bagaimana memberikan kajian keamanannya ada pangannya, pakannya kalau pakan itu untuk makanan ternak ya kalau pangan untuk manusia, kemudian untuk lingkungan ya itu sudah dijamin, jadi negara ini sudah hadir ya jadi no worries," ucapnya.
Editor: Nani Suherni