get app
inews
Aa Text
Read Next : 6 Aset Tanah Eks Bos Sritex Senilai Rp20 Miliar di Solo Disita Kejagung

Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di Solo Hari Ini Tambah 544

Kamis, 15 Juli 2021 - 22:45:00 WIB
Pecah Rekor, Kasus Covid-19 di Solo Hari Ini Tambah 544
Ilustrasi, evakuasi warga Solo yang terpapar Covid-19 ke tempat isolasi dan perawatan OTG terpusat. Foto: Ist.

SOLO, iNews.id – Penambahan kasus Covid-19 di Kota Solo pecah rekor. Penambahan mencapai 544 kasus atau tertinggi selama pandemi Covid-19

Dengan adanya penambahan tersebut, jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Kota Solo hingga saat ini sebanyak 18.978 kasus. Rinciannya 14.349 orang dinyatakan sembuh, 3.598 orang menjalani isolasi mandiri, 283 orang menjalani perawatan di rumah sakit, dan 748 pasien meninggal dunia.

Terkait lonjakan tersebut, Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo Ahyani mengatakan, kenaikan merupakan dampak dari masifnya upaya 3T (tracing atau penelusuran, testing atau pengetesan, dan treatment atau perawatan).

"Ya tidak apa-apa, dikuatkan penelusurannya agar diketahui lebih dini yang sakit mana supaya bisa dikelola, biar tidak menulari yang lain," kata Ahyani, Kamis (15/7/2021). 

Sebagai bagian dari perawatan, penderita Covid-19 harus segera ditindaklanjuti dengan pemisahan dengan yang lain agar tidak menular ke mana-mana.

"Jangan sampai justru menciptakan fenomena gunung es, ketika ditelusuri tidak ada yang positif tetapi nyatanya kita lihat banyak, jangan sampai banyak yang terpapar dan akhirnya parah, kita jadi terlambat menangani," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, dari penambahan kasus positif yang akhir-akhir terjadi, dua pertiga di antaranya berasal dari tes usap antigen.

"Jadi artinya antigen mempunyai daya ungkit yang sangat besar untuk deteksi lebih awal terhadap penanganan Covid-19, karena antigen ini bisa dilakukan oleh petugas puskesmas dan alatnya juga ada, jumlahnya cukup," katanya.

Petugas puskesmas yang menangani pasien dengan kecenderungan gejala Covid-19 akan langsung melakukan tes antigen. Dengan demikian, kondisi berdampak pada kenaikan jumlah kasus.

"Selain itu juga dari mandiri, baik PCR (tes usap) maupun antigen mandiri juga banyak banget. Kalau kami hanya pakai PCR, mungkin tambahan kasus dalam sehari tidak ada seratus. Jadi antigen sudah jadi penegakan diagnosa, sesuai standar WHO antigen ini sebagai alat untuk diagnosa," katanya.

Editor: Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut