Pelaku Kejahatan Narkoba di Jateng Didominasi Perempuan, BNN: Berpotensi Terus Meningkat

SEMARANG, iNews.id – Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Tengah menyebut provinsi ini jadi salah satu wilayah rawan peredaran narkoba. Jateng menempati peringkat ke-6 daerah rawan peredaran narkoba se-Indonesia.
Selain itu, dominasi pelaku perempuan juga ternyata terjadi di Jateng. Di tahun 2023 ini, BNN Jateng menyebut dari jumlah pelaku 602 orang, 475 di antaranya perempuan.
“Yang perempuan ini memprihatinkan,” ungkap Kepala BNN Jateng Brigjen Pol. Agus Rohmat saat beraudiensi dengan Pj. Gubernur Jateng Komjen Pol (P) Nana Sudjana di Gubernuran, Kota Semarang, Selasa (7/11/2023).
Jumlah itu, sebut dia, berpotensi terus meningkat. Sebab itu, pihaknya juga mendorong pemerintah, baik kabupaten/kota, TNI dan Polri untuk bersama-sama memperkuat pencegahan.
“Pemberantasan kita juga diperkuat, tetapi yang lebih penting juga adalah upaya rehabilitasi,” sambungnya.
Agus Rohmat melanjutkan, berdasar koordinasi dengan Kantor Wilayah Kemenkumham Jateng, dari berbagai jenis pelaku kejahatan di lembaga pemasyarakatan, didominasi kasus narkoba. Data tahun 2021, dari 13.331 kejahatan, kasus narkotika sebanyak 5.866 kasus atau 44 persen.
Pada konteks pemberantasan, Agus Rohmat mengatakan BNN Jateng melakukan penegakan hukum keras, yakni menangkap dan memiskinkan para bandar maupun pengedar narkoba. Sementara untuk pemakai atau pengguna dilakukan rehabilitasi.
“Pemeringkatan kerawanan narkoba di masing-masing kabupaten/kota juga dilakukan, termasuk per desa. Itu ada daerah yang hijau, oranye, kuning, merah. Kategori ini sudah ada indikatornya, kita harapkan yang merah turun ke kuning, kuning ke oranye dan oranye ke hijau,” jelasnya.
Sementara, Pj Gubernur Jateng Komjen Pol (P) Nana Sudjana menyebut pihaknya tentu akan meningkatkan kolaborasi dan sinergitas dalam pemberantasan narkoba.
Editor: Ahmad Antoni