get app
inews
Aa Text
Read Next : UISPP di UKSW, Ratusan Peneliti 39 Negara Telusuri Jejak Peradaban Nusantara

Pelukis Tunadaksa Sabar Subadri, Perjalanan Hidupnya Memberi Inspirasi

Sabtu, 20 Maret 2021 - 16:11:00 WIB
Pelukis Tunadaksa Sabar Subadri, Perjalanan Hidupnya Memberi Inspirasi
Pelukis tunadaksa Sabar Subadri saat melukis Kantor Wali Kota Salatiga. Foto: Sindonews/Angga Rosa.

SALATIGA, iNews.id – Memiliki keterbatasan fisik tidak menghalangi Sabar Subadri, warga Klaseman, Sidomukti, Kota Salatiga untuk berkarya di dunia seni lukis. Karyanya yang bergaya natural realis, banyak dikagumi pecinta lukisan

Apresiasi para pecinta lukisan, disampaikan ketika pelukis difabel kelahiran 1979 ini menggelar kegiatan individu maupun bersama anggota Association of Mouth and Foot Painting Artists (AMFPA). Tak jarang, para pecinta lukisan mengunjungi kediamannya hanya sekedar mengucapkan kekaguman. 

Sabar menuturkan, dirinya mulai belajar melukis dengan kaki sejak usia 10 tahun. Saat itu, dirinya belajar melukis sendiri dengan segala kekurangan. Selang beberapa waktu kemudian, baru belajar melukis di bawah bimbingan pelukis kawakan Amir Rachamd.  Semenjak itu, dirinya mulai terampil melukis dengan kaki. 

"Kekurangan bukan hambatan. Jika kita memiliki niat yang kuat dan mau tekun berlatih, maka apa yang dicita-citakan akan tercapai," tutur Sabar Subadri. 

Dia mengaku bangga memiliki maha guru yang baik. Karena selain melatih teknis melukis, Amir Rachmad juga seorang motivator yang bisa menumbuhkan semangat hidup dan memberikan dorongan untuk hidup mandiri. 

"Dari situ, saya termotivasi mewujudkan impian menjadi seniman yang tidak hanya bisa melukis saja. Melainkan bisa menjaga kelestarian dan keindahan lingkungan saya tinggal," ucapnya.

Seiring perjalanan waktu, perjuangan Sabar membuahkan hasil. Dia menjadi pelukis ternama setelah lukisannya dikenal banyak orang. Bahkan namanya mulai mendunia setelah menjadi anggota AMFPA. Mulai saat itu, dirinya bertambah semangat untuk membuat karya yang bisa dinikmati para pecinta lukisan. 

"Setelah menjadi anggota AMFPA saya bertambah semangan untuk terus berkarya dan menciptakan lukisan yang terbaik. Semenjak itu, saya juga mulai memberanikan diri untuk menggelar kegiatan atau pameran. Ternyata kegiatan yang saya lakukan bisa diterima para seniman dan pecinta lukisan," ujarnya.

Ia akan tetap terus melukis. Ini dilakukan untuk menunjukkan kepada para penyandang cacat lainnya, bahwa keterbatasan fisik bukan menjadi hambatan untuk berkarya atau hidup mandiri. 

"Ini akan saya tanamkan kepada para penyandang cacat lainnya. Dan saya mendapat dukungan dari anggota AMFPA untuk mengadakan kegiatan dengan tujuan memberikan motivasi kepada sesama saudara-saudara kita para penyandang cacat. Penyandang cacat tidak harus tenggelam oleh kekurangan fisik, namun dari kekurangan ini mari kita berkarya untuk bisa dinikmati sesama," ucapnya. 

Dia berharap, para penyandang cacat di Indonesia bisa berkarya dan meninggalkan ketergantungan kepada orang lain. Sebab tak selamanya, orang lain bisa membantu.  

"Karena itu, mari kita berkarya dengan segala kemampuan yang dimiliki. Jadikan hidup ini lebih berguna dan bermanfaat bagi orang lain," tuturnya. 

Editor: Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut