Pembongkaran Pendopo Taman Putro, Ini Hasil Pengecekan Pemkot Solo

SOLO, iNews.id - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo angkat bicara mengenai pembongkaran Pendopo Taman Putro Dalem Tumenggungan. Pembongkaran disayangkan karena tanpa pendamping dari dinas terkait mengingat berstatus bangunan cagar budaya (BCB). 

Kabid Pembina Sejarah dan Pelestarian Cagar Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo, Sungkono mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan pemilik lahan dan menjamin bahwa seluruh bagian pendopo masih utuh.

Baca Juga

Gibran Dorong Konser Deep Purple di Solo Memberi Multiefek Positif

Bagian-bagian pendopo disimpan di sebuah gedung di kawasan Dalem Tumenggungan. 

"Sekarang masih utuh bangunannya. Yang dibongkar itu mau dikembalikan seperti aslinya. Saya cek ke sana masih utuh dan mau dibenahi," ujar Sungkono, Jumat (13/01).

Baca Juga

Presiden Jokowi dan Sejumlah Menteri Dijadwalkan Hadiri Porseni NU di Solo

Sungkono juga memastikan, pemilik tidak akan membangun hotel atau mal di Dalem Tumenggungan yang berlokasi di Jalan Ronggowarsito, Kelurahan Timuran, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

Baca Juga

Deep Purple dan God Bless Akan Guncang Solo pada 10 Maret, Segini Harga Tiketnya

"Akan direstorasi, artinya akan dikembalikan karena rusak. Tidak akan dijadikan hotel dan mal. Mau didirikan untuk tempat kemasyarakatan," katanya.

Namun demikian, Sungkono menyayangkan adanya tindakan pemilik lahan yang membongkar tanpa adanya pendamping dari dinas terkait. Pasalnya Pendopo Taman Putro Dalem Tumenggungan merupakan BCB tingkat kota.

Baca Juga

Pendopo Taman Putro Dibongkar, Ini Reaksi Pura Mangkunegaran dan Gibran

"Cagar budaya dong, kami tetapkan tahun 2019. SK-nya nomor 432/310 tahun 2019," ujarnya.

Pemkot Solo akan mengawal proses restorasi yang akan dilakukan pemilik. Sungkono menyebut bahwa pondasi pendopo akan dinaikkan karena jalan menuju pendopo berada di posisi yang lebih tinggi.

Baca Juga

Mengejutkan, Pendopo Taman Putro Dalem Tumenggungan di Solo Dibongkar

"Kemarin katanya mau dinaikkan karena jalan dan lokasinya lebih tinggi jalannya. Saya ke sana kemarin jalannya masih utuh, masih ada keramiknya, kayu-kayunya masih ada. Disimpan di gedung belakang," ucapnya. 

Editor: Ary Wahyu Wibowo