Pembunuhan Gadis Dalam Karung di Tegal Terungkap, Begini Kronologinya
JAKARTA, iNews.id – Kasus penemuan mayat dalam karung yang sudah menjadi tulang belulang di bekas bengkel las samping rumah kosong menggemparkan warga Desa Cerih, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Belakangan diketahui identitas mayat tersebut yakni, Nurkhikmah (16) warga Desa Cerih yang sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak lima bulan lalu. Korban ternyata dibunuh secara keji oleh lima pelaku yang masih teman dekatnya.
Saat ini, lima pelaku sudah ditangkap masing-masing berinisial AM (20), MP (18), SA (24), NL (18), dan AI (15). Dua di antaranya perempuan yakni, NL dan AI.
Kasatreskrim Polres Tegal, AKP Bambang Purnomo mengatakan, peristiwa pembunuhan itu bermula ketika korban dan lima terduga pelaku berwisata di objek wisata Praba Lintang, Pulosari, Pemalang. Di lokasi tersebut, salah satu pelaku mengajak korban minum minuman keras (miras).
Pesta miras kemudian berlanjut ke sebuah rumah kosong di Desa Cerih, Kecamatan Jatinegara. Di lokasi itu, korban sempat disetubuhi pelaku AM. Setelah itu, pelaku AM dibantu empat temannya mencekik leher korban hingga tewas.
“Setelah korban meninggal, jasadnya lalu dimasukkan ke dalam karung plastik (waring) dan diikat dengan tali raffia. Setelah itu, mayat korban dibuang di bangunan bekas bengkel las samping rumah kosong,” katanya, Selasa (13/8/2019).
Kasus pembunuhan itu baru terungkap setelah jasad korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan hanya tinggal tulang belulang.
“Kelima pelaku ini kita ancam dengan Pasal 80 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 339 KUHP,” kata Bambang.
Dia mengatakan, dari hasil pemeriksaan dan keterangan para pelaku motif pembunuhan terhadap korban karena para pelaku sakit hati dengan omongan korban.
“Sebelum pembunuhan terjadi, para pelaku dan korban sempat terlibat cekcok. Para pelaku ini sakit hati dengan omongan korban hingga terjadi pembunuhan,” kata Bambang.
Namun, Bambang belum menjelaskan detail omongan korban yang memicu pelaku menghabisi nyawanya. “Masih kami dalami. Yang jelas para pelaku ini merasa sakit hati kepada korban,” ucapnya.
Editor: Kastolani Marzuki