Pemkab Sukoharjo Kesulitan Tambah Nakes untuk Tangani Covid-19
SUKOHARJO, iNews.id - Pemkab Sukoharjo kesulitan memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan (nakes) setelah banyak yang terpapar Covid-19. Dibutuhkan sekitar 60 relawan guna membantu penanganan Covid-19.
Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan, upaya merekrut nakes melalui organisasi profesi seperti IDI dan PPNI. Selain itu juga dengan kalangan institusi pendidikan kesehatan di Sukoharjo untuk memobilisasi alumninya menjadi relawan.
“Tetapi ternyata tidak bisa mengerahkan banyak personelnya. Dari komunikasi kami memang ada, tetapi tidak banyak. Artinya tidak mencukupi estimasi kebutuhan daerah," kata Yunia Wahdiyati, Kamis (15/7/2021).
Dikatakan Yunia, kondisi ini membuat fasilitas pelayanan kesehatan, seperti puskesmas, dan rumah sakit memaksimalkan sumber daya yang ada. Nakes dioptimalkan mengampu pelayanan poli fasilitas kesehatan, dan di sisi lain juga melaksanakan proses tracing, testing dan treatment (3T) kasus Covid-19.
"Kami mengakui operasional fasilitas kesehatan terkendala tenaga kesehatan. Untuk memaksakan puskesmas buka normal saja, tenaga kesehatan tidak sanggup," katanya.
Diakuinya, kegiatan vaksinasi, kegiatan operasi penyekatan, dan pelaksanaan 3T membutuhkan jumlah nakes yang banyak. Hal ini juga yang menyebabkan Pemkab Sukoharjo, kesulitan membuka layanan penanganan Covid-19 di luar fasilitas kesehatan rujukan yang telah disediakan.
"Personel kami tidak memungkinkan,” ucapnya.
Menurutnya, daerah juga telah mendapatkan nakes yang diperbantukan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Sebab Sukoharjo menjadi daerah dengan kategori masuk level 4.
Editor: Ary Wahyu Wibowo