Penangkapan Terduga Teroris di Sejumlah Daerah, Kepala BNPT: Cegah Terorisme Jelang HUT RI
KARANGANYAR, iNews.id – Tim Densus 88 Antiteror Polri melakukan penangkapan terduga teroris di sejumlah daerah di Indonesia. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan hal itu upaya penindakan dalam pencegahan aksi terorisme jelang HUT ke-76 Kemerdekaan RI.
Hal tersebut disampaikan Boy Rafli di sela peninjauan pelaksanaan vaksinasi di Desa Menjing, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (19/8/2021).
Menurut dia, penindakan terhadap terduga pelaku terorisme tersebut merupakan hasil deteksi petugas dalam menghadapi momentum HUT ke-76 Kemerdekaan RI.
Penindakan dilakukan dengan maksud sebagai pencegahan. Pencegahan agar pihak-pihak yang telah diamati dan di deteksi jangan sampai melakukan tindakan hal yang membahayakan masyarakat.
Mantan Kadiv Humas Mabes Polri, berdasarkan Undang - Undang Terorisme Nomor 5 tahun 2018, upaya di bidang pencegahan sangat di kedepankan. Siapa pun yang diketahui melakukan perencanaan yang dapat membahayakan masyarakat dapat dilakukan tindakan hukum.
“Hasil deteksi dalam menghadapi momentum HUT ke-76 Kemerdekaan RI ini adalah merupakan upaya-upaya penindakan dalam maksud pencegahan. Agar pihak tertentu yang telah diamati dan dideteksi untuk tidak sampai melakukan tindakan yang membahayakan masyarakat kita,” kata Boy Rafli.
“Undang - Undang terorisme 5 tahun 2018 sangat mengedepankan langkah dibidang pencegahan. Siapa pun apabila diketahui melakukan perencanaan-perencanaan yang dapat membahayakan masyarakat secara hukum dapat dilakukan tindakan hukum,” katanya.
Boy Rafli mengatakan, pengumpulan dana melalui kotak amal yang disalahgunakan juga telah dilakukan penindakan. “Penindakan dilakukan sebagai pencegahan agar dana-dana tidak digunakan untuk mendukung tindakan teroris,” ujarnya.
Sementara dalam sepekan ini, di wilayah Solo Raya, di antaranya Boyolali, Sukoharjo, Sragen dan Karanganyar telah dilakukan penindakan terhadap terduga teroris.
Editor: Ahmad Antoni