SOLO, iNews.id - Pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed (MBZ) Solo kini menerima zakat, infak, maupun sedekah. Kepengurusan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid Sheikh Zayed juga telah dibentuk.
Direktur Operasional MBZ Munajat mengatakan, penerimaan dana dari masyarakat bertujuan untuk membantu biaya operasional masjid.

Tegas, Gibran Larang Stadion Manahan Solo untuk Kegiatan Kampanye
MBZ diketahui belum pernah menerima dana dari masyarakat sejak diresmikan pada Maret 2023 lalu. Dana operasional yang dikeluarkan selama ini ditanggung oleh Uni Emirat Arab (UEA).
"Saat ini kami masih didanai oleh UEA secara langsung. Kami ingin mandiri, mengantisipasi kalau suatu saat harus mandiri. Selain itu, sudah terbentuk UPZ di masjid, sehingga sudah dapat menggali dana dari masyarakat atau jemaah," katanya, Selasa (27/6).

Putra Erick Thohir Mundur dari Persis, Gibran: Gak Papa, Kecuali Kalau Sananta yang Mundur
Menurutnya, banyak masyarakat atau jamaah yang datang menanyakan soal infak. Karena sebelumnya MBZ memang tidak menerima dana masyarakat. Uang yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk pengembangan kegiatan yang belum terdanai.
"Banyak usulan kegiatan dari pengurus dan masyarakat yang perlu dilaksanakan segera," ujarnya.

Di Harlah PMII, Prabowo Sebut Gibran Pemimpin Hari Ini dan Masa Depan
Dia menyebutkan, anggaran yang terkumpul sebagian akan digunakan untuk keperluan operasional masjid. Setiap bulan, MBZ harus mengeluarkan sekira Rp1 miliar untuk operasional.
"Iya kurang lebih segitu (biaya operasional Rp1 miliar per bulan). Untuk saat ini, kami masih dibackup oleh UEA," ujarnya.

Gibran Kritik Event Pariwisata di Solo yang Monoton
Terpisah, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, program infak, sedekah dan zakat yang mulai diterapkan itu adalah untuk membuat MBZ lebih mandiri. Biaya operasional yang dikeluarkan untuk perawatan dan pegawai masjid cukup besar.
"Bukan dihentikan, kami kalau mau minta bantuan apa pun pasti akan diberikan, wong itu juga dari mereka. Kami ingin mandiri, tidak ketergantungan dengan UEA, karena nanti UEA akan membantu dibidang lain juga, misal rumah sakit, hibah kemarin. Biar UEA tidak fokus di masjid saja, tapi bidang-bidang lain, biar masjidnya mandiri," kata Gibran.
Dia mengatakan, UEA akan kembali mencairkan dana bantuan. Dana tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan proyek pembangunan GOR Indoor Manahan akan kembali dilanjutkan.
Dana hibah dari UEA sudah ditandatangani oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, dan perwakilan Menteri dari UEA. Namun, Gibran tak menyebutkan besaran anggaran yang akan dihibahkan.
"Hibah dari UEA sudah ditandatangani dua menteri, insyaallah habis itu cair. Kita langsung garap GOR Indoor. Kemarin dari IBL mau benerin lapangan basket yang outdoor itu, jadi kerja sama-kerja sama swasta ini tak kejar terus," ujarnya.
Dilanjutkannya kembali GOR Indoor Manahan yang mangkrak tak akan mengganggu aktivitas atau event di Stadion Manahan. Diketahui Stadion Manahan akan menggelar laga Liga 1, konser Dewa 19, Kualifikasi AFC U-23 grup K dan tengah diajukan untuk Piala Dunia U-17.
"Gak boleh ganggu. Kami tinggal pekerjaan kecil aja, misal masang single seat, jumbotron, flooring, instalasi AC, dan lainnya. Kecil-kecil, bukan pekerjaan berat nganggo tutuk-tutuk, berdebu, dan lain-lain, tenang aja," ujarnya.
Editor: Ahmad Antoni













