BATANG, iNews.id - Para perajin tempe di Kabupaten Batang masih mengeluhkan harga kedelai yang cukup tinggi di pasaran. Kenaikan harga membuat perajin mengurangi ukuran tempe meskipun menuai protes dari konsumen.
Salah satu perajin tempe di Proyonanggan, Kabupaten Batang, Priyatno mengungkapkan, kenaikan kedelai berdampak terhadap menurunnya pendapatan.
“Kalau dulu bisa beli kedelai Rp7.000 sampai Rp8.000, sekarang sudah sampai Rp14.000 per kilogram. Tapi kalau hari ini beli kedelai lagi, belum tentu harganya sama, bisa jadi lebih mahal,” kata Priyatno, Selasa (15/11/2022).
Ia berharap harga kedelai kembali normal. Sebab omzet penjualan menurun dari semula Rp250.000 sampai Rp300.000, kini merosot hingga Rp150.000 untuk sekali produksi.
“Kami minta pemerintah tidak usah ngasih subsidi, tapi ditentukan saja patokan harga per kilogram. Misal Rp8.000 atau Rp10.000,” katanya.
Ia mengakui, kenaikan harga kedelai berpengaruh pada konsumen yang sedikit berkurang.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Follow Berita iNewsJateng di Google News