Permukiman di Semarang Masih Tergenang Banjir, Ketinggian Air 50 Cm hingga 1 Meter

SEMARANG, iNews.id - Banjir masih menggenangi beberapa titik di Kota Semarang, Minggu (1/1/2023). Meski di sejumlah wilayah mulai surut, namun beberapa kawasan permukiman masih tergenang.
Kawasan permukiman yang masih tergenang banjir dengan ketinggian 50 sentimeter hingga 1 meter, di antaranya Kecamatan Genuk, Kaligawe, Tanjung Emas, Tawang, Tlogosari, Muktiharjo Lor, Gayamsari, Puri Anjasmoro dan Mangkang.
Sejumlah titik yang masih tergenang banjir antara lain Stasiun Semarang Tawang, kawasan Jalan Raya Kaligawe yang menghubungkan Semarang-Demak.
Di sekitar Jalan Raya Kaligawe, relawan membantu pegawai dan tenaga media Rumah Sakit Sultan Agung Semarang untuk melintasi banjir. "Banyak tenaga medis yang akan masuk maupun pulang kerja yang membutuhkan bantuan," kata relawan IOF Rescue Hari Santoso.
Selain menggunakan perahu karet, evakuasi petugas medis juga memanfaatkan truk yang mampu melintasi banjir dengan ketinggian sekitar 1 meter tersebut.
Di Jalan Raya Kaligawe, kendaraan berukuran besar, seperti truk, yang bisa melintas melewati genangan banjir. Adapun pengendara sepeda motor dan mobil kecil diarahkan untuk memutar arah menghindari kawasan tersebut.
Sementara di permukiman kampung Trimulya, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, petugas SAR gabungan mengevakuasi warga yang masih terjebak banjir.
Evakuasi juga dilakukan terhadap warga di Perumahan Genuksari yang menggunakan perahu karet itu. Sebelumnya, cuaca ekstrem melanda wilayah Kota Semarang dan sekitarnya sejak Jumat (30/12) hingga Sabtu (31/12).
Hujan yang mengguyur sejak periode itu mengakibatkan banjir dan longsor di sejumlah titik di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah itu.
Salah seorang warga kawasan Kaligawe, Ahmad Khotib, mengatakan bahwa banjir di sekitar tempat tinggalnya mulai surut, meskipun hanya beberapa aentimeter.
“Pada petang hari ini, banjir surut hanya 15 centimeter dari ketinggian sebelumnya sekitar 90 centimeter,” kata pria yang juga menjabat Ketua RT 06 RW 01, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari.
Dia mengungkapkan, sejak dilanda banjir pada Sabtu (31/12) pagi dengan ketinggian air 1 meter lebih, tidak banyak pengemudi kendaraan yang melintas di Jalan Kaligawe karena khawatir kendaraannya mogok.
“Hingga saat ini hanya kendaraan besar seperti truk dan bus yang berani lewat di Jalan Kaligawe,” ujarnya.
Terhadap truk dan bus yang melintas di ruas jalan yang banjir tersebut, warga setempat meminta agar melaju dengan pelan agar tidak menimbulkan gelombang air.
Sementara itu, Jalan Kaligawe yang biasanya dipadati kendaraan karena merupakan jalur pantura di Kota Semarang, terlihat lengang karena tergenang banjir.
Beberapa warga maupun pekerja terlihat berjalan kaki menerjang banjir rata-rata setinggi lutut orang dewasa.
Editor: Ahmad Antoni