Pilot Project Konversi Elpiji ke Kompor Induksi di Solo, PLN Gandeng UNS

SOLO, iNews.id – PLN menggandeng Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo untuk menjalankan pilot project konversi kompor gas ke kompor induksi. Uji coba akan diterapkan kepada 1.000 warga dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Solo.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan Yogyakarta, Muhammad Irwansyah Putra mengatakan, pilot project pengalihan energi berbasis impor menjadi domestik melalui konversi kompor elpiji ke kompor induksi akan dilaksanakan di dua tempat, yakni Kota Solo dan Bali Selatan.
Khusus pelaksanaan di Kota Solo, PLN mempercayakan UNS untuk mengawal program tersebut. Pihaknya meminta bantuan para akademisi UNS untuk mengawal program konversi elpiji ke induksi.
“Harapannya berjalan lancar, sehingga dapat menjadi percontohan kota-kota lain di Indonesia,” kata Muhammad Irwansyah Putra, Kamis (28/4/2022).
Pilot project akan dilaksanakan awal Juni 2022. Program berupa pengujicobaan kompor induksi untuk 1.000 warga dan UMKM di Kota Solo. Pelanggan yang dipilih dalam uji coba sudah disurvei kemudian ditetapkan.
Mereka merupakan pelanggan yang mendapat subsidi listrik yang memiliki daya 450—900 VA. Untuk menggunakan kompor induksi, pelanggan yang masuk daftar tersebut akan mendapat fasilitas penambahan daya gratis hingga 2200 VA.
Dalam menjalankan program ini, PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta akan dibantu oleh LPPM UNS. Sejumlah pakar UNS akan dilibatkan pada program ini.
Beberapa pakar tersebut di antaranya pakar manajemen proyek, pakar etnografi, pakar ketenagalistrikan, pakar data analis dan teknologi informasi, pakar sosiologi, dan pakar ilmu komunikasi.
Kehadiran sejumlah pakar diharapkan membantu PLN mewujudkan target konversi kompor LPG ke kompor induksi mencapai 8,2 juta pengguna pada 2025 mendatang.
Rektor UNS Prof Jamal mengungkapkan, kunci kemajuan negara adalah inovasi. Untuk itu, perguruan tinggi didorong untuk melakukan riset dan inovasi. Namun, riset dan inovasi diharapkan tidak mandek hanya pada artikel ilmiah, tetapi juga dapat disinergikan dengan dunia usaha dan industri agar dapat diimplementasikan.
“Keberhasilan mengakselerasi berbagai produk inovasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi tidak terlepas dari kemampuannya untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan industri dan berbagai institusi pengguna.
Seperti halnya kali ini, UNS menggandeng PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DIY dalam rangka pelaksanaan pilot project pengalihan energi berbasis impor menjadi domestik melalui konversi kompor LPG ke kompor induksi,” ujar Jamal.
Program konversi ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo yang meminta PT Pertamina dan PT PLN segera menjalankan program transisi energi. Dua hal awal yang akan dilaksanakan transisi energi yakni penggunaan kendaraan listrik dan kompor induksi. Prof Jamal berharap UNS dan PLN dapat bersinergi dengan baik untuk memaksimalkan terwujudnya program ini.
Editor: Ary Wahyu Wibowo