Polemik Bendungan Bener, Warga Wadas Terdampak Tambang Datangi Nyi Ageng Serang
PURWOREJO, iNews.id - Puluhan warga terdampak tambang Quarry Wadas Bener Purworejo mendatangi kantor yayasan pusat bantuan hukum Nyi Ageng Serang di Yogyakarta. Kedatangan warga meminta dukungan atas permasalahan yang dihadapi.
Permasalahan itu berupa ketidakharmonisan baik warga pendukung maupun penolak. Selain itu banyaknya warga luar Wadas yang memprovokasi demi kepentingan pribadi. Sehingga memperkeruh suasana di desa yang dulunya hidup dalam kerukunan tenang dan nyaman.
Mayoritas masyarakat di Desa Wadas maupun lainnya setuju sekaligus mendukung pembangunan bendungan dan menyatakan sanggup membebaskan tanahnya dengan ganti rugi yang telah disepakati.
“Saya merasa tidak nyaman dengan adanya orang-orang luar yang berdatangan ke Wadas sampai berapa kali. Ketidaknyamanannya yang jelas masalah sosial,” ujar salah satu warga Desa Wadas.
“Kami masyarakat Desa Wadas yang mendukung program pemerintah untuk menyerahkan bantuan hukum ke lembaga bantuan hukum Nyi Ageng Serang. Karena masyarakat yang sudah setuju dengan Quarry merasa kurang nyaman dengan apa yang terjadi di Wadas sekarang,” kata Sabar, koordinator warga pendukung pembangunan, Kamis (3/6/2021).
“Kalau konflik yang dialami warga itu secara sosial. Kalau konflik berupa ancaman atau fisik belum ada, nggak ada lah. Makanya kami menyerahkan ke Nyi Ageng Serang untuk mendampingi kami,” katanya.
Diketahui pembangunan Bendungan Bener menjadi yang tertinggi di Indonesia dengan ketingian waduk sekitar 159 meter panjang timbunan 543 meter dan lebar bawah sekitar 290 meter
Target bendungan ini dapat mengairi lahan seluas 1940 hektare, menyediakan air baku sebesar 150 liter per detik dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 6 megawatt. Selain itu juga bertujuan untuk mengurangi banjir, konservasi dan pariwisata.
Editor: Ahmad Antoni