Polisi Gelar Olah TKP Kecelakaan Maut Mahasiswa UNNES usai Demo

SEMARANG, iNews.id - Polisi menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan yang diduga menyebabkan tewasnya mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES), Iko Juliant Junior. Proses olah TKP dilakukan secara mendalam menggunakan metode Scientific Crime Investigation dengan pendekatan Traffic Accident Analysis (TAA) serta dilanjutkan pemeriksaan oleh tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah.
Kecelakaan yang terjadi di Jalan Veteran, Semarang ini melibatkan dua sepeda motor, Honda Supra GTR bernomor polisi H 6038 JX yang dikendarai oleh Iko dan rekannya Ilham. Sepeda motor lainnya, yaitu Honda Vario H 2331 DP yang dikendarai oleh Viko dan Aziz.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto mengatakan, kendaraan yang dikendarai Iko diduga menabrak motor Vario dengan kecepatan tinggi.
Pantauan di lapangan menunjukkan, motor Supra GTR rusak parah di bagian depan, sementara motor Vario rusak di bagian belakang.
Kondisi ini dinilai menjadi salah satu indikator arah benturan yang kini tengah dianalisis oleh tim penyidik.
Dalam olah TKP, dua anggota Brimob turut dihadirkan. Salah satu di antaranya memberikan keterangan kepada penyidik lalu lintas.
Diketahui, saat kejadian berlangsung, korban langsung dievakuasi ke rumah sakit oleh anggota Brimob yang berada di lokasi.
Meski olah TKP telah dilakukan, polisi belum memberikan keterangan resmi terkait hasil penyelidikan. Rekonstruksi kecelakaan dijadwalkan berlangsung pekan depan untuk melengkapi proses penyidikan.
Iko Juliant Junior, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UNNES, tewas pada Minggu (31/8/2025) usai ikut demonstrasi yang berujung ricuh di Semarang.
Olah TKP ini diharapkan dapat mengungkap secara jelas kronologi kecelakaan yang menewaskan Iko.
Sementara itu, kabar tewasnya Iko sempat menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat dan keluarga. Saat kondisi kritis dan menjalani perawatan di rumah sakit, sang ibu sempat mendengar anaknya mengingau. "Ampun Pak, Jangan Pukuli Saya Lagi”.
Iko sebelumnya berpamitan kepada ibunya untuk pergi ke kampus pada Sabtu (30/8/2025) sore. Kemudian, pada Minggu (31/8/2025) dia justru diantar oleh personel Brimob ke rumah sakit dalam kondisi babak belur.
Dokter menyatakan Iko mengalami kerusakan pada organ limpa dan pendarahan hebat. Meski sempat menjalani operasi, kondisinya terus memburuk hingga akhirnya dinyatakan tewas dunia pada Minggu sore.
Kuasa keluarga korban, Naufal Sebastian dari Ikatan Alumni Unnes Semarang mengatakan, akan terus menginvestigasi. “Kami akan terus melakukan investigasi dengan memeriksa saksi-saksi,” ujar Naufal.
Perbedaan keterangan antara polisi dan kondisi fisik korban menambah tanda tanya. Polisi menyebut kecelakaan terjadi di Jalan Dr. Cipto Semarang, sementara saksi menyatakan insiden terjadi di Jalan Veteran.
Editor: Kurnia Illahi