Kritis Sebelum Tewas, Mahasiswa Unnes Sempat Mengigau: Ampun Pak Jangan Pukuli Saya Lagi

SEMARANG, iNews.id - Iko Juliant Junior, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Negeri Semarang (Unnes) tewas usai mengikuti demonstrasi. Keluarga korban menilai ada kejanggalan atas kematian anaknya yang disebut polisi karena kecelakaan.
Saat kondisi Iko kritis dan penjalani perawatan di rumah sakit, sang ibu sempat mendengar anaknya mengingau. "Ampun Pak, Jangan Pukuli Saya Lagi”.
Iko sebelumnya berpamitan kepada ibunya untuk pergi ke kampus pada Sabtu (30/8/2025) sore. Kemudian, pada Minggu (31/8/2025)siang, dia justru diantar oleh personel Brimob ke rumah sakit dalam kondisi babak belur.
Dokter menyatakan Iko mengalami kerusakan pada organ limpa dan pendarahan hebat. Meski sempat menjalani operasi, kondisinya terus memburuk hingga akhirnya dinyatakan tewas dunia pada Minggu sore.
Kuasa keluarga korban, Naufal Sebastian dari Ikatan Alumni Unnes Semarang mengatakan, akan terus menginvestigasi. “Kami akan terus melakukan investigasi dengan memeriksa saksi-saksi,” ujar Naufal.
Perbedaan keterangan antara polisi dan kondisi fisik korban menambah tanda tanya. Polisi menyebut kecelakaan terjadi di Jalan Dr. Cipto Semarang, sementara saksi menyatakan insiden terjadi di Jalan Veteran.
Editor: Kurnia Illahi