get app
inews
Aa Text
Read Next : Ini Sepak Terjang 4 Terduga Teroris yang Ditangkap di Padang dan Tanjungbalai

Polres Sukoharjo Bersama Densus 88 Bangun Sinergitas Empat Pilar, Ini Tujuannya

Rabu, 16 November 2022 - 16:48:00 WIB
Polres Sukoharjo Bersama Densus 88 Bangun Sinergitas Empat Pilar, Ini Tujuannya
Workshop kebangsaan di pendopo Kantor Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (16/11/2022). Foto: Ist.

SUKOHARJO, iNews.id Polres Sukoharjo bersama Densus 88 Antiteror Polri membangun sinergitas empat pilar guna menangkal paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Upaya itu antara lain melalui workshop kebangsaan di pendopo Kantor Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Rabu (16/11/2022).

Kegiatan dihadiri Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, Dandim 0726 Sukoharjo Letkol Czi Slamet Riyadi, Katim Pencegahan Densus 88/AT Polri Kompol Agus Isnaini, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kebangpol) Gunawan Wibisono, Kemenag Kabupaten Sukoharjo, serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat Kecamatan Gatak.

Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan, workshop dilakukan untuk mengenalkan sejak dini kepada masyarakat terkait paham-paham yang akan menciderai keutuhan NKRI. Sebab semua orang berpotensi terkena paham radikal.

“Karena paham intoleransi, radikalime dan terorisme merupakan ancaman nyata yang bisa memicu perpecahan atau disintegrasi bangsa,” ujar Wahyu Nugroho Setyawan. 

Kapolres juga menyinggung perihal wawasan kebangsaan. Menurutnya, semua pihak harus memiliki rasa syukur menjadi warga negara Indonesia. Dengan rasa syukur itu, maka bisa menghormati perbedaan. Sebab banyak negara yang gagal mengelola perbedaan, sehingga timbul peperangan dan perpecahan. 

“Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi kontrol sosial serta menangkal penyebaran paham-paham yang tidak sesuai dengan identitas bangsa Indonesia,” ucapnya. 

Dandim 0726 Sukoharjo Letkol Czi Slamet Riyadi mengatakan, forum diskusi empat pilar dalam menghadapi paham intoleransi, radikalisme dan terorisme merupakan program yang sangat baik dan harus  dikuatkan.

Dandim mengungkapkan, radikalisme dan terorisme selama ini dikaitkan dengan agama. Untuk itu, harus mampu membangun stigma bahwa aksi terorisme tidak harus dilabeli dengan agama.

Dandim menyampaikan, banyak kasus aksi teror dilatarbelakangi dan disusupi dari internet. Karena penyebaran seperti ini sangat masif sekali, sehingga sangat berbahaya sekali apabila tidak disaring terlebih dahulu.

“Maka dari itu, program seperti ini harus terus ditingkatkan guna mencegah itu semua. Kita harus membangun wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air,” katanya. 

Editor: Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut