get app
inews
Aa Text
Read Next : Ngeri! Anak Aniaya Ayah Kandung hingga Tewas di Purbalingga, Diduga ODGJ

Potret Toleransi di Purbalingga, Penaruban Bersalawat dan Tari Sufi Digelar di Kompleks Gereja

Selasa, 28 Februari 2023 - 10:55:00 WIB
Potret Toleransi di Purbalingga, Penaruban Bersalawat dan Tari Sufi Digelar di Kompleks Gereja
Penaruban Bersalawat dalam rangka khataman santri Majelis Taklim (MT) Nurulloh Junjung Drajat dan Harlah ke-3 Tari Sufi Purbalingga, Senin (27/2) malam. (Foto: Istimewa)

PURBALINGGA, iNews.id – Ada pemandangan menyejukkan saat berlangsungnya Penaruban Bersalawat. Acara dalam rangka khataman santri Majelis Taklim (MT) Nurulloh Junjung Drajat dan Harlah ke-3 Tari Sufi ini digelar di halaman atau kompleks Gereja Kristen Jawa (GKJ) Penaruban, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga.

Meski demikian, perhelatan Penaruban Bersalawat tetap khidmat dilaksanakan. Penaruban Bersalawat dipimpin oleh Kiai kondang Abah KH Amin Maulana Budi Harjono, pengasuh Ponpes Al-Ishlah Tembalang, Kota Semarang.

"Ini wujud kerukunan yang harus kita pupuk dan kita jaga. Kalau ada suasana surga yang diturunkan ke bumi, ya wujudnya kerukunan seperti ini," ujar KH Amin Maulana Budi Harjono dalam ceramahnya, Senin (27/2) malam.

Ribuan jemaah hadir memadati halaman kompleks Gedung GKJ Penaruban. Lokasinya berjarak sekitar 100 meter dari MT Nurulloh Junjung Drajat. 

Mengingat di lokasi MT Nurulloh Junjung Drajat tidak mampu menampung jamaah sampai ribuan, maka pihak GKJ Penaruban mempersilakan untuk menggelar acara di kompleks gedung gereja.   

Sejumlah warga gereja pun ikut membantu terselanggaranya acara itu, seperti menyediakan kursi, menata tempat  dan menjaga genset agar listrik tidak padam.

Dengan memakai kopiah dan baju khas masyarakat tradisional Turki yang beraneka warna, sejumlah  penari berdiri di sebelah kiri dan kanan panggung, berputar mengikuti irama musik rebana yang bertalu-talu. 

Mereka  berputar-putar ke kiri, puluhan kali, bahkan ratusan kali, dengan kaki tetap bertumpu pada tengah, di titik stabil.  

Banyak tamu undangan terpesona oleh tarian yang ditunjukkan santri KH Amin Budi Harjono itu. Kiai Budi sengaja membawa murid tari sufinya ke acara Penaruban Bersalawat.

KH Amin Maulana Budi Harjono yang tampil penuh humor selanjutnya mengajak kepada warga Desa Penaruban dan sekitarnya untuk terus memupuk kerukunan di tengah-tengah perbedaan. 

"Setiap orang kan merindukan surga. Surga dalam bahasa Arabnya, Jannah. Di Jannah itu ada taman, ada keragaman yang tumbuhannya berbeda-beda. Mari kita jaga keberagaman itu," ujar Kiai Budi yang juga guru besar Tari Sufi Nusantara ini.

Masyarakat Indonesia yang jumlahnya 270 juta, lanjut Kiai Budi, juga harus rukun, yang diikat sesanti Bhineka Tunggal Ika, yang artinya meskipun berbeda-beda tetaplah satu. 

"Bhineka Tunggal Ika itu disimbolkan burung garuda. Garuda adalah raja segala burung, yang selalu mau berdamai dan menghargai burung-burung lainnya. Mari jadikan garuda di dadaku, agar kita hidup rukun. Sekali lagi saya tekankan, kalau ada suasana sorga yang diturunkan ke bumi, ya wujudnya kerukunan yang kita rasakan malam ini,” ujarnya.

Kiai Budi juga mengajak, agar para jemaah selalu menjaga kerukunan dan rasa cinta kepada sesama di lingkungan Rukun Tetangga  (RT). "Inilah Indonesia, yang dibangun dari banyak RT,” katanya.

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut