get app
inews
Aa Text
Read Next : Prihatin Situasi Politik saat Ini, UNS Ingatkan DPR dan Pemerintah Miliki Kepekaan Sosial

PUI Baterai Lithium UNS Ungkap Fitur keamanan Kendaraan Listrik

Jumat, 01 April 2022 - 18:06:00 WIB
PUI Baterai Lithium UNS Ungkap Fitur keamanan Kendaraan Listrik
Proses produksi lithium ion battery (LIB) PUI Baterai Lithium UNS Solo. Foto: iNews.id/Ary Wahyu Wibowo.

SOLO, iNews.id - Pusat Unggulan Iptek (PUI) Baterai Lithium Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo buka- bukaan mengenai fitur keamanan kendaraan listrik. Sebagai pelaku riset penyimpanan energi baterai, UNS mulai menyongsong era kendaraan listrik.  

Sekretaris PUI Baterai Lithium UNS Prof Ir Muhammad Nizam S.T M.T Ph.D menyampaikan bahwa yang perlu diperhatikan dalam keamanan kendaraan listrik adalah komponen baterai sebagai bahan bakarnya.  

Produksi kendaraan listrik di dalam negeri menjadi fokus pemerintah untuk mengurangi emisi karbon hingga 29 persen. Diharapkan 2-3 tahun ke depan, komponen baterai sebagai bahan bakar untuk kendaraan listrik di dalam negeri dapat terpenuhi.

"Untuk menjawab pertanyaan apakah kendaraan listrik itu berbahaya, yang dikhawatirkan adalah bahan bakarnya. Nah di sini bahan bakar listrik, yang mana sebenarnya menjanjikan untuk beberapa tahun yang akan datang," ujar Prof Nizam melalui siaran pers Humas UNS, Jumat (1/4/2022). 

Melihat dari sisi komponennya, bahan bakar listrik ketika mengisi daya tidak berpengaruh pada berat kendaraan, jadi berat kendaraan relatif konstan. Namun demikian, ada faktor-faktor penting yang memang tidak boleh diabaikan, yaitu safety atau keamanannya. 

Sama halnya dengan kendaraan ICE, safety di kendaraan listrik tidak hanya tentang pencegahan terhadap crash, tetapi juga tentang baterainya. Yang menjadi perhatian adalah bagaimana penempatan baterai sebagai bahan bakar kendaraan listrik, kompartemennya harus aman. 

“Kalau penempatannya tidak aman, baterai itu sendiri sensitif terhadap suhu, maka akan berbahaya. Jadi penempatan baterai yang tepat, dengan pendingin yang tepat itu akan mengurangi bahaya terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti ledakan atau terbakar, dan lain sebagainya,” katanya. 

Pada kendaraan listrik, khususnya kendaraan roda dua, penempatan baterai harus bisa tahan banjir atau percikan-percikan air," tuturnya. 

Keamanan baterai juga dilihat dari bentuk packnya. Pack merupakan kumpulan dari sel-sel baterai yang sangat banyak. Tempat kompartemen dari kendaraan listrik tidak terlalu besar, maka juga menjadi tantangan ke depan. Bagaimana dengan kompartemen itu harus banyak energi yang bisa disimpan.

"Sebenarnya baterai itu sendiri adalah tempat saja, yang menggerakan adalah energinya. Tetapi di dalam baterai itu proses kimia electrochemical terjadi di sana. Yang perlu kita perhatikan bagaimana casing atau covernya itu bisa terlindungi dengan baik terhadap benturan," ucap Nizam.

Setelah mengetahui keamanan dari komponennya, ada juga yang perlu diperhatikan untuk menyongsong era kendaraan listrik, yaitu safety a tasting. Baterai yang digunakan untuk kendaraan listrik harus lolos uji tes dan memiliki standar. Pengujian dari pack ini, selain kapasitas baterai tetapi juga menjamin bagaimana baterai itu tetap dalam keadaan aman. 

"Ada standar ISO, tapi biasanya yang dipakai untuk kendaraan roda dua dan roda empat kita menggunakan R136 atau UN38.3 untuk pengujian baterai ini. Sebenarnya kalau di total, pengujian itu jumlahnya ada sekitar 17,” ujarnya. 

“Tetapi yang ada di Indonesia, misal untuk memenuhi UN38.3 saja hanya 8 saja cukup. Atau kalau kita ingin agak lebih panjang lagi, misalnya pakai standar yang R136, bisa 10-belasan yang bisa digunakan. Nah ini bisa menjamin baterai ini aman," katanya. 

Editor: Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut