Putus Mata Rantai Penyebaran Covid-19, Kodam IV/Diponegoro Perkuat Tracing
                
            
                
                                    Selain aplikasi Silacak, Panglima TNI juga memerintahkan agar mensosialisasikan aplikasi InaRISK yang dibuat oleh BNPB guna melakukan penilaian mandiri terkait perlu atau tidaknya melakukan tes cepat (Rapid Test) Covid-19 dengan harapan rasio perbandingan yang telah ditetapkan oleh standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dapat maksimal.
Terpisah, menurut Wakapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Muchlis Gasim, sosialiasi aplikasi Silacak bertujuan untuk mencari dan memantau kontak erat dari kasus yang konfirmasi Covid-19, sehingga memudahkan untuk menemukan data terkonfirmasi dengan cepat dan akurat sehingga dapat segera ditangani.
                                    “Dengan adanya tracer tersebut akan memudahkan Babinsa dalam memantau orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien yang terkonfirmasi,” katanya.
Selain itu aplikasi penggunaan InaRISK juga bertujuan untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 dan menyusun strategi pelaksanaan program, kebijakan, serta kegiatan untuk mengurangi resiko bencana virus Corona.
InaRISK juga bisa digunakan untuk mengetahui risiko bencana alam yang akan terjadi di sekitar, seperti banjir, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem, abrasi, gempa bumi, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, letusan gunung api, tanah longsor, tsunami, dan bencana multibahaya.
Editor: Ahmad Antoni